Forhati Jateng Shodakoh Cempe pada KWT Melati di Lereng Sumbing

Photo Author
- Minggu, 13 Agustus 2023 | 15:13 WIB
Penyerahan shodaqoh Kambing pasar KWT Melati (Zaini Arrosyid)
Penyerahan shodaqoh Kambing pasar KWT Melati (Zaini Arrosyid)

Krjogja.com, TEMANGGUNG - Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Jawa Tengah menyalurkan shodaqoh cempe pada kelompok wanita tani (KWT) Melati di Dusun Salaman Desa Wonogiri Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, Minggu (13/8/2023).

Ketua Korps Alumni Hmi (KAHMI) Kabupaten Magelang Dr Tohirin mengatakan shodakoh cempe sebagai program dari Kahmi dan Kohati Jawa Tengah dalam pemberdayaan ekonomi pedesaan terutama kaum perempuan.

"Bantuan kami sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat seperti di KWT Melati yang membutuhkan cempe atau anak kambing," kata dia, disela serah terima.

Harapan katanya bantuan tersebut bisa berkembang sehingga anggota kelompok wanita tani bisa semuanya memiliki kambing bermula dari bantuan yang ada.

Dia mengatakan banyak manfaat dari kambing, seperti kotoran hewan dan urin dimanfaatkan untuk pupuk organik, dan jika telah besar dapat dikembangbiakkan.

Baca Juga: Memeriahkan HUT RI ke 78, Pertandingan Polo Air Pertemukan Para Pejabat Pemerintah

Baca Juga: PKHPKP Kenalkan Alat Pembakar Sampah, Diklaim Dapat Kurangi Sampah Residu 2 Ton

Baca Juga: Kurangi Masalah Sampah di Perkotaan, Plastic Smart Cities Digaungkan

Kambing kata dia, sebisa mungkin untuk tidak dijual seluruhnya jika membutuhkan dana untuk mencukupi kebutuhan, namun disisakan untuk dikembangbiakkan.

"Peternak bisa mengolah kotoran dan air kencing menjadi pupuk organik yang dapat dijual sehingga menghasilkan uang," kata Tohirin sembari mengatakan bantuan dari KAHMI Jateng disalurkan melalui KAHMI Magelang.

Harapan dari bantuan cempe ini bisa membantu perekonomian keluarga khususnya kelompok wanita tani dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Ketua KWT Melati Mahmudah mengatakan kambing akan dikembangbiakkan dan dimanfaatkan kotoran hewan dan air seni untuk menjadi pupuk organik. "Kami menghindari untuk dijual tapi memanfaatkan kotoran menjadi pupuk," katanya.

Dia mengatakan dahulu KWT Melati memelihara sejumlah kambing, tetapi lantas dijual keseluruhan sehingga tidak ada regenerasi dan kandang kosong. Peristiwa itu tidak ingin terulang sehingga dengan adanya bantuan ini akan dikembangbiakkan, apalagi pakan juga gratis yakni menyabit di sawah dan kebun.

Dia mengatakan memelihara kambing akan menjadi salah satu pendapatan wanita tani di daerah tersebut selain membuat mokaf singkong, yang kini dalam bimbingan dari Universitas Gajah Mada (UGM). (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X