Krjogja.com - MAGELANG - Badan Otorita Borobudur (BOB) berkolaborasi dengan PT Jana Dharma Indonesia menggelar pelatihan dan penguatan produk parekraf. Tujuan dari pelatihan ini diantaranya untuk meningkatkan produk parekraf di desa wisata penyangga Zona Otorita Borobudur.
Pelatihan digelar selama 16 hari di 4 desa wisata yaitu Desa Wisata Sidoharjo Kulon Progo, Desa Wisata Cacaban Kidul Purworejo, Desa Wisata Menoreh dan Desa Wisata Menoreh Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 80 orang dari keempat desa wisata penyangga tersebut.
Rabu (30/8/2023) sore rangkaian kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Produk Parekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur ditutup di lokasi kawasan lereng Bukit Menoreh Kecamatan Salaman Magelang, tepatnya di Agro Eduwisata Bukit Grhadika Garden (GG) Desa Kalirejo Kecamatan Salaman Magelang.
Baca Juga: Pameran Upakarya Upaya Menguak Sejarah Yogyakarta dan Semarang
Penampilan kesenian juga ikut mewarnai rangkaian kegiatan penutupan, salah satunya Kesenian Soreng yang dimainkan beberapa pelajar. Di forum ini juga diserahkan SOP Pengelolaan dan Penguatan Produk Parekraf di kawasan pariwisata Borobudur untuk keempat desa wisata tersebut.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf yang dalam hal ini disampaikan Direktur Pengembangan Destinasi I S Utari Widyastuti juga bergabung melalui online.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin diantaranya mengatakan pembukaan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan 18 Juli 2023 lalu di Desa Sidoharjo Kulon Progo, dan penutupannya dilaksanakan Rabu (30/8/2023) di Kalirejo Salaman Magelang.
Baca Juga: Disperinaker Sukoharjo Jalankan Progam Pelatihan Kerja di Desa
Dikatakan, kegiatan ini dalam rangka mendorong tercapainya Target Utama RPJM 2020-2024 melalui peran aktif BPOB atau BOB, sebagai Satuan Kerja dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mendukung Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Kawasan Pariwisata Borobudur.
“Harapannya setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan penguatan produk parekraf, para peserta memiliki pengkayaan produk parekraf yang tertuang dalam katalog produk yang menarik, peningkatan kemampuan pemasaran baik offline maupun online sehingga mampu menggerakkan aktivitas perekonomian masyarakat di sekitar Kawasan Pariwisata Borobudur dalam rangka Mendorong 4,4 juta lapangan pekerjaan sampai dengan tahun 2024,” katanya.
Tujuan lain dari kegiatan ini yaitu meningkatkan kompetensi SDM pelaku usaha parekraf, guna menciptakan produk parekraf yang berdaya saing di Kawasan Pariwisata Borobudur melalui pelatihan dan pendampingan," tambahnya.
Baca Juga: Popti Minta Pemerintah Terbitkan Regulasi Skrining Thalasemia
Selain itu juga merupakan suatu sinergi dan implementasi pariwisata berbasis ekonomi kreatif, dimana seni, budaya, karakter daerah dan kerajinan khas daerah akan dioptimalkan menjadi suatu produk unggulan yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan perekonomian melalui pertumbuhan usaha mikro, untuk menyediakan lapangan pekerjaan berbasis lokalitas dan meningkatkan konsumsi produk berbasis kebudayaan dan kreativitas lokal.
Diharapkan dari Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Penguatan Produk Parekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur ini dapat meningkatkan ekosistem bisnis. Selain itu juga menjadikan UMKM naik kelas dan berdaya saing.