Pihaknya mengapresiasi inisiatif Komite Teater DKP yang telah mengadakan kegiatan Temu Teater Pelajar yang baru kali pertama dilaksanakan ini. Apa yang dilakukan jelas membantu pemerintah dalam pembinaan kesenian, khususnya di kalangan pendidikan.
"Silahkan komite-komite lain di DKP berkomunikasi dengan kami, khususnya melalui bidang kebudayaan, mari bersama-sama merumuskan program demi kemajuan kesenian di Purworejo," terangnya.
Pantauan Kedaulatan Rakyat, diskusi berlangsung sangat interaktif, sejumlah perwakilan guru menyampaikan tentang aktivitas teater sekolah dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Selain terdampak pandemi Covid-19, faktor lain yakni tidak adanya pelatih tetap dan terbatasnya alokasi anggaran untuk kegiatan teater.
"Kami punya Teater Raut yang dulu sangat aktif, selalu ikut kompetisi teater dan sering juara, namun sekarang seperti mati suri," ucap guru SMA N 2 Purworejo, Yuliati.
Menurutnya, siswa hingga saat ini masih antusias mengikuti ekstrakurikuler teater. Namun, pengembangan bakat siswa terkendala tidak adanya pelatih tetap yang khusus menggarap teater. Diharapkan, DKP bisa menjembatani, misalnya memberikan informasi terkait pelatih melalui forum MGMP Seni Budaya. "Saya yakin banyak sekolah yang tidak punya pelatih, seperti kami," ujarnya. <*-5>