Raup Untung Jutaan Rupiah Via Live Tiktok, Pemuda Tunjungan Lupa Merantau

Photo Author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 18:25 WIB
Wisata bunga dan edukasi Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Hendri Utomo)
Wisata bunga dan edukasi Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Hendri Utomo)


Krjogja.com-Purworejo-Kisah inspiratif kali ini hadir dari para pemuda Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mereka begitu cakap menjawab tantangan zaman, mampu berdaya melawan arus urbanisasi dan hebat memanfaatkan modernisasi dengan mengembangkan usaha tanaman hias.

Desa Tunjungan pun kini lebih dikenal sebagai Kampung Bunga Bougenville, menjadi desa dengan destinasi wisata bunga dan edukasi yang mumpuni. Motor penggeraknya yakni kaum muda, mereka melek teknologi, mampu membuka dan menciptakan pasar tanaman hias melalui laman-laman media sosial.

Baca Juga: Cegah Kecurangan PPDB, Forpi Kota Yogyakarta Buka Posko Aduan dan Informasi

Tidak tanggung-tanggung, sekali transaksi mereka bisa menghasilkan jutaan bahkan puluhan juta rupiah setiap hari dengan berjualan tanaman hias. Benar saja, mereka tidak hanya tekun merawat bunga, tetapi lihai dalam urusan live tik tok penawaran produk tanaman hias.

"Pernah tercatat total hasil penjualan tanaman hias lewat live di medsos itu mencapai Rp 45 juta sehari, ya mereka jualan secara live melalui platform Instagram (IG), Facebook (FB) dan Tik Tok," ucap Ketua Pengelola Desa Wisata Tunjungan, Ihsanudin (52), Kamis (6/5/2024).

Baca Juga: Kaesang Beri Dukungan Pilkada DIY, Beri Pesan Ini untuk PSI Kota Yogya

Dijelaskan, kisah Desa Tunjungan yang dikenal sebagai Kampung Bunga Bougenville berangkat dari pemikiran sederhana. Kurang lebih 10 tahun lalu, ada beberapa warga Tunjungan yang iseng menanam tanaman hias di pekarangan rumah yang kosong.

Tanpa disangka, keindahan bunga tersebut banyak menarik perhatian orang yang melintas. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak rumah dihiasi bunga bougenville, desa Tunjungan kemudian dikenal sebagai Kampung Bunga Bougenville. Toh begitu ada juga tanaman hias lainnya yang dikembangkan warga, contohnya seperti aglaonema yang harganya ada yang tembus Rp 5 juta per pohon.

Baca Juga: Jelang Iduladha, PLN UP3 Yogyakarta Gelar Pemeliharaan Preventif Terpadu

Otomatis, popularitas Kampung Bunga Bougenville tidak hanya sarat keindahan, melainkan juga membuka jalan usaha dan kuat menggeliatkan perekonomian masyarakat desa setempat. Sekali lagi, peran para pemuda yang belum dan pernah pergi merantau memilih pulang dan menetap di desa tanah kelahiran mengelola usaha tanaman hias.

"Kemenangan disini yakni lengkap, jadi ketika yang satu live menawarkan bunga dan kebetulan di tempatnya tidak ada, bisa diambilkan di tetangganya, begitu juga sebaliknya, jadi semua varian yang diminati pembeli, disini ada, sedikitnya ada 200 ID bunga Bougenville kalau tidak salah, disini ada semua," jelas Ihsanudin.

Baca Juga: Draf Larangan Investigasi Bukan Ide KPI

Para pemuda hampir semuanya berwirausaha membuka green house, selain itu dengan penguasaan materi mereka jago menjadi tour guide yang baik bagi para wisatawan atau calon pembeli yang datang secara offline. Selain melayani wisatawan yang datang langsung ke green house, mereka jelas sangat jago urusan berjualan online.

"Saat ini ada sekitar 28 greenhouse Bougenville dan untuk penjualan produk awalnya memang offline, namun dengan kemajuan teknologi, kami merambah ke online, kebanyakan pelakunya kaum muda di desa kami, mereka live berjualan di berbagai laman medsos dan laris manis," jelas Ihsanudin.

Ditegaskan, kisah sukses Kampung Bunga Bougenville tak lepas dari peran aktif para pemuda desa. Mereka berhasil memasarkan bunga Bougenville ke berbagai daerah bahkan ke seluruh nusantara dengan menggunakan media sosial, terutama Tiktok. "Sekali live Tiktok sekitar 1 jam - 4 jam mereka mampu menjual puluhan batang Bunga Bougenville, itu dari satu akun saja, padahal disini banyak sekali pemuda yang live," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X