Warga di daerah rawan bencana dilatih mitigasi

Photo Author
- Selasa, 3 September 2024 | 19:55 WIB
 Pelatihan penanganan bencana  (istimewa)
Pelatihan penanganan bencana (istimewa)


Krjogja.com - Temanggung - Sebanyak 60 persen bencana alam yang terjadi di Kabupaten Temanggung merupakan tanah longsor. Ini terjadi dipicu kontur tanah dan kemiringan yang mencapai 30 derajat.

Pj Bupati Temanggung Hery Agung Prabowo mengatakan setidaknya ada tiga teknik dalam penanganan bencana alam yakni teknik evakuasi, mitigasi risiko bencana dan langkah-langkah yang diambil pada bencana.

"Kami melatih masyarakat dalam penanganan bencana, agar mereka bisa siap siaga dalam penanganan bencana yang terjadi,"kata Hery Agung Prabowo, Selasa (3/9).

Baca Juga: Ribuan Warga Bershalawat Bersama Habib Syech di Lapangan Denggung

Dia menyampaikan itu disela pelatihan mitiasi bencana desa siaga berbasis masyarakat yang diprakarsai PMI di Kecamatan Candiroto, yang diikuti seratusan warga dari desa-desa di Kecamatan Tretep, Bejen, Candiroto dan Wonoboyo. Narasumber dari PMI, BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran.

Hery Agung Prabowo mengatakan kedepan desa-desa rawan bencana akan mendapatkan pelatihan serupa berdasarkan prioritas. Harapan masyarakat bisa ikut serta berperan aktif dalam mitigasi bencana.

Peserta, kata dia, tiap desa dua orang yang dijadikan fasilitator untuk nanti bisa disampaikan kepada masyarakat yang lain. Dia mengatakan selain longsor, bencana yang sering terjadi adalah tanah ambles, dan banjir bandang.

Baca Juga: Pilkada Banyumas, Muncul Ajakan Memilih Kotak Kosong

Wakil Ketua PMI Temanggung Iwan Siswanto mengatakan pelatihan sebagai langkah kesiapsiagaan dalam kebencanaan, meski tetap berharap tidak ada bencana. "Namun jika ada bencana sudah bisa lebih siap untuk penanganan, dan kemudian kita juga bisa mengurangi apa yang menjadi dampak yang tidak kita harapkan bersama pada bencana," kata dia.

Dikemukakan pelatihan selama dua hari, indoor dan outdoor. Materi disesuaikan kondisi yang dihadapi, yang biasa terjadi di daerahnya seperti bencana tanah longsor, tanah ambles, banjir dan angin kencang.

"Kami juga latih secara manajerial, pola komunikasi atau koordinasi, dan dalam membuat dapur umum, sampai pola penanganan evakuasi,"kata dia. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X