"Kami tidak memberi penyedap rasa, kami memakai kaldu jamur sebagai gantinya," kata dia.
Telur dan ayam sebagai bahan kudapan, kata dia, terseleksi. Yakni yang ternaknya diberi pakan produk dari Japfa. Kuning telur lebih baik, yang menunjukkan kadar gizi lebih baik. Demikian pula dengan daging ayam. "Kami memastikan yang sehat dan kadar gizinya tinggi," kata dia.
Baca Juga: Ratusan Siswa SMP 9 Salatiga Kunjungi DPRD
Dia mengatakan ada progres yang baik dari pemberian PMT. Ada penambahan berat badan dan diharapkan sebelum akhir tahun telah terentaskan.
Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya dalam suatu keterangan pers mengatakan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agrikultur yang menyediakan produk protein hewani, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk berkomitmen mendukung program-program pemerintah mengatasi stunting.
Rachmat menyampaikan pihaknya memiliki kegiatan 'Japfa for Kids' guna menciptakan generasi unggul. Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 tersebut telah menyasar ratusan ribu murid, ribuan guru, dan ratusan sekolah di seluruh Indonesia.
Japfa juga memiliki program posyandu berdaya. Program ini berfokus pada pertumbuhan dan kesehatan ibu serta balita agar terhindar dari stunting. Program ini telah dilakukan di 24 provinsi di Indonesia.
"Kami sudah melakukan edukasi pada posyandu-posyandu, di mana kebanyakan ibu-ibu di daerah itu cuek terhadap kesehatan. Kami juga menyediakan alat penimbang berat badan dan pengukur tinggi," kata Rachmat.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Kepala Puskesmas Bandongan dr Maksumah mengatakan puskesmas terus gencarkan sosialisasi akan pentingnya anak mengonsumsi protein hewani sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.
Dia menyampaikan isu stunting tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, karena keberadaan sektor swasta termasuk Japfa diharapkan dapat turut aktif mempromosikan konsumsi gizi seimbang melalui peningkatan konsumsi protein hewani. (*)