Longsor Bruno 4 Tewas, Warga Diimbau Tidak Mendekat Saat Hujan

Photo Author
- Kamis, 21 November 2024 | 19:30 WIB
Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi SPi MA saat memberikan bantuan bencana longsor rumah Subuh (55) warga Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo.
Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi SPi MA saat memberikan bantuan bencana longsor rumah Subuh (55) warga Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo.


Krjogja.com - PURWOREJO - Hujan deras di awal musim penghujan di wilayah Kabupaten Purworejo telah memicu bencana longsor dan memakan empat korban jiwa sekaligus. Musibah itu terjadi di di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo.

Tidak pernah ada yang menyangka musibah itu menimpa keluarga Subuh (55). Rumah berikut showroom mobil dan motor bercat biru itu rata dengan tanah, hanya menyisakan bangunan di sayap kanan kiri berikut Musala mungil yang masih tetap tegak berdiri.

Bangunan utama rumah rata tanah, di terjang material tanah dan digilas batu raksasa yang meluncur dari tebing setinggi 15 meter tepat di belakang rumah Subuh. Terang saja, setiap bencana meninggalkan trauma, dan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban.

Adalah Subur (55), sang kepala keluarga yang berhasil selamat dari musibah ini, kebetulan ia berada di luar rumah saat kejadian. Adapun empat korban jiwa dalam bencana longsor ini yakni Finda Wahyuningsih 38 tahun (istri), Susanti 32 tahun (anak), Refa Yamela 6 tahun (anak) dan Mehrunnissa Reya Aresha 4 tahun (cucu).

Baca Juga: Rencana Menteri Abdul Mu'ti Tinjau Penempatan Guru PPPK, Syauqi Soeratno Ungkap Dukungan

Berdasarkan data laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, bencana tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bruno Selasa (19/11/2024) mulai pukul 14.00 WIB hingga sore hari.

Tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter berikut batu besar yang berada di tubir tebing longsor kemudian menimpa rumah Subur. Longsor terjadi pukul 16.30 WIB, meratakan bangunan rumah dan showroom motor milik Subuh. Proses evakuasi dilakukan beberapa jam pasca kejadian.

Tim evakuasi kali pertama berhasil mengevakuasi tiga korban atas nama Susanti, Refa Yamela dan Mehrunnissa Reya, Ketiganya ditemukan Selasa (19/11/2024) malam. Sementara Finda Wahyuningsih baru berhasil ditemukan Rabu (20/11/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Keempat korban sempat dibawa ke RSUD dr Tjitrowardojo untuk proses identifikasi. Saat ditemukan, keempat jenazah dalam keadaan utuh, setelah dilakukan proses identifikasi dan disucikan, keempat korban dikembalikan ke pihak keluarga dengan berita acara serah terima untuk kemudian dimakamkan.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi SPi MA turun langsung dan telah melakukan koordinasi dengan tim evakuasi di lapangan, berikut memberikan empati dan ucapan duka cita mendalam kepada keluarga korban.

Baca Juga: Adukan Masalah ke LOD, OJK, Korban AMPV Lapor Polda DIY

Pada kesempatan itu juga diserahkan tali asih dan bantuan logistik dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Purworejo, Palang Merah Indonesia (PMI) Purworejo, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsosdaldukkb) Purworejo serta Bagian Kesra Setda Purworejo.

"Hujan di Kabupaten Purworejo masih sangat intens, jika melihat kondisinya, potensi longsor susulan masih cukup besar. Kami berharap potensi longsor susulan itu dapat diantisipasi lebih dini," ucapnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Dede Yeni Iswantini mengamini, lokasi longsor memang masih sangat berbahaya, sebab kontur tanah tidak stabil, tebing curam dan batu besar yang menimpa rumah masih dapat bergerak.

Data menarik ditemukan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung dan ESDM, hasil kajian pasca meninjau puncak dari tanah longsor berhasil menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi gerak tanah, terutama dari jenis batuan.

Yakni batu pasir, lempung, dan napal dari Formasi Halang yang mengalami jenuh air, setelah diguyur hujan deras dengan durasi panjang luruh dan longsor. Sementara gerak tanah tipe rotasional ditunjukkan dengan bidang gelincir berbentuk melengkung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X