Warisan Kuliner Temanggung Itu Bernama Sego Gono

Photo Author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 22:50 WIB
Sego Gono. (Cookpad.com)
Sego Gono. (Cookpad.com)

KRjogja.com - SEGO GONO, kuliner tradisional asal Temanggung menuju pengakuan resmi sebagai kekayaan intelektual komunal Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Temanggung mengajukan makanan ini ke Kementerian Hukum dan HAM untuk tercatat dalam Ekspresi Pengetahuan Tradisional.

Mengutip dari bappeda.temanggungkab.go.id, sego gono hadir di Temanggung sejak tahun 1950-an. Makanan khas ini hadir sebagai hidangan upacara adat.

Nama makanan ini berasal dari kata sego yang berarti nasi. Sedangkan, gono dari istilah mergo onone atau ala kadarnya dalam bahasa Indonesia.

Proses pembuatan Sego Gono melibatkan teknik menanak dan mengukus. Nasi setengah matang dikukus bersama campuran bumbu dari kelapa, gula, garam, daun salam, dan lengkuas.

Baca Juga: Untuk Ketahanan Pangan, Kalurahan Canden Termasuk Sentra Tanaman di Bantul

Sayuran seperti kacang panjang, daun lembayung, dan daun ubi diiris tipis kemudian dimasak bersama nasi. Kandungan gizi sego gono terdiri dari karbohidrat, serat, protein, dan kalsium.

Karbohidrat berasal dari nasi, serat dari sayuran, protein dari tempe dan telur rebus, serta kalsium dari teri. Kombinasi bahan-bahan ini menghasilkan cita rasa gurih, asin, dan sedikit pedas.

Perkembangan sego gono terlihat dari variasi penyajiannya. Awalnya hanya menggunakan daun lembayung dan teri, kini bertambah dengan tempe dan ikan asin.

Baca Juga: Kecelakaan Helikopter di Malaysia Tewaskan WNI, Ini Keterangan dari Kemlu RI

Warung makan dan restoran di Temanggung menyajikan sego gono dalam bentuk prasmanan dengan beragam lauk pauk. Hal ini meningkatkan popularitas kuliner tradisional Temanggung ini di tingkat nasional.

Upaya perlindungan sego gono sebagai kekayaan intelektual menunjukkan pentingnya pelestarian kuliner tradisional. Pengakuan resmi ini memperkuat identitas sego gono sebagai warisan kuliner khas Temanggung yang telah bertahan lebih dari beberapa dekade.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X