Tak Lagi Hiburan, Saat Perang Sarung Menjadi Ajang Berkelahi

Photo Author
- Senin, 3 Maret 2025 | 09:30 WIB
 Perang Sarung telah beralih menjadi aksi kejahatan  (Ist)
Perang Sarung telah beralih menjadi aksi kejahatan (Ist)

KRjogja.com, TEMANGGUNG - Perang sarung di bulan Ramadhan tidak lagi ajang bersenang-senang, untuk hiburan, mempererat pertemanan dan tali silaturahmi antar anak remaja.

Perang sarung kini menjadi ajang tawuran, tercipta suasana mencekam. Ada dendam, saling menjatuhkan, melukai yang seringkali mengancam keselamatan atau jiwa.

Baca Juga: Kesan Retret Bupati Bantul, Sangat Positif Bisa Menyatukan Indonesia

Perang sarung telah banyak dilakukan di jawa sejak dahulu. Tidak tahu kapan mulai. Ini dilakukan usai sholat Subuh atau sholat tarawih. Mereka yang bermain adalah anak-anak dan remaja.

Usai sholat, anak-anak dusun ini melepas sarung yang dikenakan lantas melipatnya, mengikat di salah satu ujungnya, atau menggulung hingga seperti cambuk. Sarung-sarung ini yang digunakan untuk senjata dalam perang sarung.

Perang sarung dilakukan di halaman depan masjid atau mushola. Mereka membuat kelompok untuk kemudian saling menyerang. Atau bahkan tidak ada kelompok, asal serang diantara mereka. Sambil saling memukul ini mereka menyampaikan candaan keakraban, hingga kemudian mereka kembali ke tempat ibadah untuk mengaji. Atau pulang ke rumah untuk istirahat.

Baca Juga: Pieter Huistra Puji Dua Pemain Muda PSS Hokky Caraka dan Dominicus Dion

Saat ini perang sarung menjadi ajang perang sesungguhnya. Remaja saling mengancam, sarung yang digunakan dimasuki batu, gear sepeda dan benda-benda keras dan tajam yang jika terkena tubuh menyebabkan luka.

Sebelum perang mereka janjian di suatu tempat, berikut jumlah orang yang ikut di perang itu. Maka tidak jarang ada peserta yang luka. Tidak ada lagi senang-senang, yang ada saling bermusuhan.

Di bulan Ramadhan ini perang sarung merebak, menjadi tren, dan itu dilakukan meski mereka sadar akan perbuatan yang dilakukan itu dapat merugikan orang lain. Bahkan masuk kategori pelanggaran hukum.

Maka itu polisi harus tegas dalam menertibkan. Perlu sosialisasi untuk pencegahan dan tindakan hukum agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatannya.

Ramai di media sosial, kejadian remaja berkumpul untuk melakukan perang sarung yang berhasil dicegah oleh warga dan kepolisian. Seperti yang ada di Temanggung Jawa Tengah.

Rombongan remaja diamankan warga karena indikasi mau tawuran perang sarung di Jalan tembus Maron, Temanggung Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Tidak hanya membawa sarung, beberapa membawa senjata tajam.

Perang sarung dikabarkan juga dilakukan kelompok remaja di Ngadisepi Gemawang Temanggung, Minggu (2/3) sekitar pukul 22.30 WIB setelah terlibat tawuran dengan dalih perang sarung. Namun pada perang sarung itu terdapat batu di dalamnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X