Krjogja.com - MAGELANG - Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang terdiri dari 17 padukuhan dan memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bernama Pratama. Saat ini, BUMDes Pratama diberi tugas untuk melakukan pengelolaan sampah di Desa Salam.
"Hanya saja BUMDes Pratama belum mampu melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, yang dilakukan hanya pengambilan sampah warga desa, kemudian melakukan pemilahan dan selanjutnya membuang semua sampah ke TPA," kata Utaminingsih Linarti ST MT, dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) - Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kamis (06/03/2025). Pembicara dalam kegiatan tersebut untuk pengolahan sampah organik disampaikan Budi Nuryani SP dari SMK Negeri 1 Salam. Dalam kegiatan tersebut hadir dan berbicara Zulhanif (Kepala Desa Salam), Lukman (Ketua BUMDes).
Setahu Utaminingsih Linarti, masyarakat Desa Salam sudah memiliki pengetahuan tentang pilah sampah organik dan anorganik yang telah diberikan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD Reguler Periode 138 selama Februari 2025. Namun pengetahuan terkait pengelolaan sampah belum banyak diketahui.
Menurut Utamingsih Linarti, untuk pengolahan sampah anorganik disampaikan pengetahuan tentang ecobrick dan sampah plastik menjadi kriya atau fashion.
Baca Juga: Wagub DIY Serahkan Zakat ke Baznas DIY
“Sampah plastik dapat diolah menjadi kriya, seperti souvenir yang memiliki nilai tambah sebagai pendapatan seperti anting-anting, gelang, topi, dan lain-lain. Ini akan memberikan dampak yang baik dengan adanya penghasilan dari produk-produk yang dari sampah anorganik, khususnya plastik. Terlebih Desa Salam dekat dengan objek wisata Borobudur, Magelang akan menjadi produk unggulan desa jika dapat dikelola dengan baik,” tuturnya.
Sebelumnya, Budi Nuryani mengatakan, pengolahan sampah organik mudah dilakukan terutama dalam rumah tangga. Sampah organik khususnya sisa makanan, dan sampah daun baik kering maupun basah dapat diolah menggunakan komposter. Praktek tentang bagaimana mengolah sampah organik dengan menggunakan komposter dan biopori
Dalam kesempatan ini, Zulhanif selaku Kepala Desa Salam menyampaikan edukasi dan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi Desa Salam. "Kami berharap tindak lanjut setelah ini aktivitas nyata yang dapat didukung oleh semua masyarakat desa baik pengolahan organik maupun anorganik.” harapnya.
Baca Juga: Motor Hilang di Rumah Mertua, Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Hal senada disampaikan Lukman selaku Ketua BUMDes, terkait pengolahan sampah anorganik dengan ecobrick yang dapat dilihat sebagai material sampah yang dikumpulkan, tetapi ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti rangka berdasarkan SOP pembuatan yang telah disampaikan ada ukuran berat yang perlu dipenuhi dan juga estetika. (Jay).