Mereka berbagi pengalaman serta memberikan masukan mengenai potensi pengembangan ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan teknologi yang dapat diterapkan di Kota Magelang.
Salah satu diaspora yang ikut serta secara daring adalah Monique Petricia yang tinggal di Rotterdam Belanda. Meski bukan warga asli Kota Magelang tapi dia mengaku sudah jatuh cinta dengan kota ini.
"Saya cinta Magelang, saya senang sekali pernah membawa turis datang ke Magelang. Bertemu dengan orang-orang hebat, yang menjaga kearifan lokal. Maka saya harap Pemkot Magelang berusaha memperbaiki, yang sudah baik dipertahankan," katanya.
Diaspora lainnya, Riando di Wellington New Zealand, mengapresiasi Pemkot Magelang yang telah menginisiasi kegiatan ini. Dia melihat potensi yang luar biasa di Kota Magelang, terutama di bidang UMKM.
"Berdasarkan pengalaman dan bidang saya di bidang ekonomi, saya banyak bekerja sama dengan pelaku-pelaku UMKM dari berbagai wilayah. Kendalanya memang di pemahaman promosi UMKM khususnya ke luar negeri, kadang kita hanya tahu produk unggulan kita tapi tidak mengenal negara tujuan, kebutuhan pasar dan lainnya, ini perlu kita tindak lanjuti bersama," ungkap Riando yang bekerja di Kedutaan Besar Indonesia untuk New Zealand.
Selain diskusi dan sesi berbagi pengalaman, acara ini juga menjadi ajang untuk membangun kolaborasi konkret. Pemerintah Kota Magelang membuka berbagai peluang bagi diaspora yang ingin berinvestasi atau berkontribusi dalam program-program pembangunan daerah. (Osy)