Krjogja.com - PURWOREJO - Pria berusia 46 tahun warga Desa Lugurejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo ditemukan meninggal dunia di kamar rumahnya, Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 08.08 WIB. Korban berinisial SSN ini ditemukan dalam kondisi cukup mengenaskan.
Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudho Praseno, S.H., M.H., saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut, Tim Inafis Polres Purworejo bersama Polsek Butuh telah melakukan penanganan di tempat kejadian perkara (TKP).
Peristiwa tersebut kali pertama diketahui saksi Reni Charisah (32), yang merupakan tetangga korban. Saksi melihat asap dan kobaran api dari arah rumah korban. Sejurus kemudian meminta pertolongan warga.
Baca Juga: Muhammadiyah Beri Pernyataan Terkait Fatwa Jihad Palestina dari Ulama Internasional
"Setelah beberapa warga, termasuk saksi Purwanto (57), datang berusaha memadamkan api. Setelah padam, warga masuk ke rumah yang pintunya terkunci, setelah berhasil dibuka korban ditemukan sudah dalam keadaan terbujur kaku di atas kasur dengan luka bakar di seluruh tubuhnya," kata AKP Catur.
Dijelaskan, tim gabungan Polsek Butuh, Polres Purworejo, PMI, dan tenaga medis dari Puskesmas Butuh mencoba melakukan pemeriksaan awal di TKP, dan korban diduga meninggal dunia akibat luka bakar hebat. Di lokasi kejadian juga ditemukan dua botol bekas isi bahan bakar jenis premium.
Menurut keterangan keluarga dan warga, sehari sebelum kejadian korban sempat menyuruh istri dan anaknya untuk pergi dari rumah ke tempat orang tua istrinya di Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo.
Baca Juga: Sultan Utus GKR Mangkubumi Undang KAI dan Warga Soal Penolakan Lempuyangan
Petugas juga menemukan isi pesan WhatsApp di ponsel korban yang berisi permintaan maaf dan pesan perpisahan kepada keluarganya, termasuk permintaan agar dimakamkan di tempat anaknya.
"Dari seluruh temuan tersebut, korban diduga kuat melakukan bunuh diri dengan cara membakar diri sendiri," ujarnya.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara pihak keluarga menyatakan sudah menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tidak menghendaki autopsi. (*-5)