Gempa Datang Siswa SMP Pesat Merunduk di Bawah Kursi, Ada yang Bingung

Photo Author
- Selasa, 20 Mei 2025 | 19:30 WIB
Siswa mengikuti pelatihan. (Istimewa)
Siswa mengikuti pelatihan. (Istimewa)


KRjogja.com - TEMANGGUNG - Sirine tanda gempa bumi terjadi siswa SMP Pesat Tawangsari Kecamatan Tembarak yang tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar merespon dengan berusaha menyelamatkan diri.

Sebagian berlindung di bawah kursi, melindungi kepala dengan kedua tangan sambil berlari keluar kelas, dan ada pula yang berlari sambil mengangkat kursi diatas kepala. Namun ada pula yang bengong tidak tahu apa yang harus dikerjakan.

Diluar kelas mereka berkumpul di halaman. Sejumlah siswa mendata teman-temannya, dan yang cedera mendapat pertolongan pertama sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Predator Alami Hama Tikus, Polsek Gatak Dukung Pengembangan Burung Hantu

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan SMP Pesat menggelar pelatihan mitigasi bencana untuk memberikan pembekalan kepada siswa mengenai pengenalan diri terhadap kebencanaan.

"Pelatihan ini diikuti sekitar 50 siswa dari kelas 7 dan 8," kata dia, Selasa (20/5/2025).

Dia mengatakan pelatihan mencakup materi pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat dan simulasi bencana. Tujuannya meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Baca Juga: DWS Eks Pemain PSS Junior Lempar Permintaan Arema Tak 'Main Mata' Lawan Semen Padang

Dia mengatakan siswa diberikan pemahaman dasar mengenai jenis-jenis bencana dan langkah pencegahannya. Siswa juga diajak untuk mengikuti simulasi secara langsung.

Dalam simulasi, siswa dilatih sebagaimana cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa melakukan evakuasi yang aman serta memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan cara yang tepat.

Kepala sekolah SMP Pesat, Lina Lutfiana mengatakan kegiatan sangat penting untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Siswa menjadi tahu secara teori. Para siswa juga ditekankan untuk memahami pentingnya melakukan simulasi agar ketika terjadi bencana sungguhan mereka sudah terlatih dan tidak panik," kata dia.

Baca Juga: Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Begini Kata Kapolri

Dikemukakan kegiatan mendapat apresiasi dari siswa yang merasa terbantu memahami hal-hal dasar dalam kebencanaan.

Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin. Pelatihan yang ada diharapkan menjadi langkah awal untuk membentuk budaya siaga bencana di lingkungan sekolah serta memperkuat kapasitas individu dalam menghadapi resiko bencana secara cepat, tepat dan mandiri. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X