Krjogja.com - MAGELANG - Gunung Merapi pada Selasa 29 Juli 2025, periode 00:00 - 06:00 WIB, mengalami 30 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-17 mm.
Pada gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu pada periode yang sama gempa S-P tidak teramati dan lama gempa 7.67-15.95 detik.
Baca Juga: Pasca Digeledah Kejati DIY, Layanan Diskominfo Sleman Berjalan Normal
Petugas pengamatan Gunung Merapi, Yulianto menyampaikan pada laporannya, terjadi 12 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-21 mm dan lama gempa 65.41-154.3 detik.
Sedangkan gempa Tektonik Jauh terjadi 2 kali dengan amplitudo 11-20 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 135.61-136.6 detik.
Teramati 3 kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1600 meter.
Baca Juga: Prediksi Skor Final AFF U-23 Indonesia vs Vietnam, Saatnya Garuda Muda Membalas Malam Ini
Disampaikan Badan Geologi cuaca di Gunung Merapi berawan hingga hujan, angin tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 17.2-19.9°C. Kelembaban 94.6-99%. Tekanan udara 872.8-917.4 mmHg. Intensitas curah hujan 1 mm per hari.
Disampaikan masih ada potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.