Ada Demonstrasi, Sekolah di Temanggung Terapkan Belajar Daring

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 16:15 WIB
Suasana salah satu sekolah di Temanggung terlihat sepi (Ist)
Suasana salah satu sekolah di Temanggung terlihat sepi (Ist)

Krjogja.com - TEMANGGUNG - Sekolah-sekolah di sekitar gedung DPRD di Temanggung menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), dengan adanya rencana aksi Demonstrasi, Senin (1/9).

Penerapan pembelajaran sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Temanggung itu demi menjamin keamanan para pelajar.

Baca Juga: 'Extending The Rest of Our Lives' Taman Bermain Kreatif Tentang Kearifan Hidup Seniman Paruh Baya

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Jampiroso, Titik Inayati mengatakan meski siswa belajar dari rumah para guru tetap memantau aktivitas belajar melalui aplikasi sebagaimana proses pembelajaran di saat masa Covid lalu.

"Kegiatan daring pun tetap diawasi oleh bapak ibu guru wali kelas melalui zoom meeting, jadi tidak ada guru nganggur, disekolah tetap mengawasi, memantau kegiatan pembelajaran anak-anak dirumah tetapi melalui zoom meeting," kata Titik Inayati, Senin (1/9)

Ia mengatakan, kalau kelas satu itu ada beberapa tugas yang kemudian ditargetkan selesai sesuai anak-anak pulang sekolah yakni jam 11 itu pekerjaan sudah selesai.

Baca Juga: Penyaluran KUR BRI Dorong Setengah Juta Pengusaha UMKM Naik Kelas

Hal senada juga dikatakan Guru SDN 2 Jampiroso, Rina Purwantini selain demi menjamin keamanan para siswa, penerapan pembelajaran jarak jauh ini agar siswa tetap belajar, serta tidak keluar rumah guna mengantisipasi kejadian-kejadianyang tidak diinginkan.

"Karena kalau diliburkan kan otomatis anak tidak melakukan kegiatan apa-apa, tetapi PJJ dirumah kami berikan tugas, jadi nanti bisa dicek, maksudnya kalau kami memberikan tugas secara online bagi siswa," katanya.

Sementaran pantauan di pusat-pusat perekonomian, pertokoan, sejumlah pasar tradisional dan di kota Temanggung cenderung sepi.

Banyak toko menutup atau bersiap-siap untuk menutup toko. Mereka hanya buka di pagi hari.

Pedagang kaki lima hanya sebagaian kecil yang berjualan terutama di seputaran pasar tradisional.

Seorang pedagang Rahmat mengatakan pedagang khawatir terjadi anarkisme di kota temanggung sehingga mereka cenderung untuk tidak berjualan.

"Daripada merugi lebih baik tidak berjualan," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X