KRjogja.com - PURWOREJO - Pusat Rehabilitasi YAKKUM bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo menggelar rangkaian kegiatan bertajuk Guyub Rukun Mbangun Purworejo Sehat Jiwa di Pendapa Rumah Dinas Bupati Purworejo, Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2025 dengan tema Akses ke Layanan – Kesehatan Mental dalam Bencana.
Nampak hadir perwakilan Direktorat Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes RI, Yunita Restu Safitri, S.Kep, MKM, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Ibu Rita Purnama., S.STP., M.M, kepala Dinkes Kabupaten Purworejo Dr. Sudarmi, dan 554 orang disabilitas psikososial, kader kesehatan jiwa desa, Kelompok Difabel Desa (KDD), organisasi penyandang disabilitas.
Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti SH melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Rita Purnama mengatakan, Pemkab Purworejo mengapresiasi tinggi kegiatan yang dilaksanakan pusat rehabilitasi YAKKUM dan See You Foundation yang sejauh ini sudah bekerjasama dengan Pemkab Purworejo melalui program Every Life Matters.
Baca Juga: Terima Lapwas Triwulan III, Menag Minta Itjen Perkuat Fungsi Early Warning
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut MOU dengan pemerintah Kabupaten dan kegiatan hari ini semuanya disupport oleh YAKKUM secara mandiri, melalui kegiatan ini YAKKUM menegaskan bahwa program yang dilakukan muaranya satu yakni menyehatkan jiwa, khususnya jiwa disabilitas penyandang sosial maupun masyarakat Kabupaten Purworejo pada umumnya.
"Tadi sempat disampaikan bahwa kesehatan jiwa secara global termasuk di kabupaten Purworejo tidak baik baik saja, Purworejo bahkan menduduki rangking paling bontot di antara semua Kabupaten/Kota di Jateng, ini tentu menjadi keprihatinan bersama," ucap Rita.
Kondisi tersebut harus dipikul bersama-sama dengan kepedulian kepada siapa saja di lingkungan sekitar. Dimulai dari diri sendiri, sebab belum tentu sehat secara fisik dipastikan sehat secara mental. Benar jiwa kita ini adalah jiwa yang merdeka, namun permasalahan yang muncul, apakah masalah ekonomi atau kesehatan mungkin cukup membebani.
"Jadi ketika melihat tetangga diam sendiri kepekaan itu harus muncul, jangan sampai acuh tak acuh, tahu-tahu mendapati tetangga sendiri bunuh diri," ujarnya.
Baca Juga: ACC dan berijalan Adakan Workshop AI untuk Jurnalis Yogyakarta
Ditambahkan, permasalahan sosial atau masalah mental kejiwaan harus diatasi, sehingga kasus bunuh diri bisa ditekan, butuh kolaborasi lintas sektor baik itu keluarga, komunitas, tenaga kesehatan, lembaga pendidikan, dunia usaha, tokoh masyarakat bersama pemerintah Kabupaten Purworejo untuk memperkuat kepedulian dan layanan kesehatan jiwa.
"Tim PPKJM selaku pelaksanaan kesehatan jiwa masyarakat di kabupaten Purworejo sudah dibentuk, semoga ini benar-benar bisa bertugas dengan baik mengingatkan jiwa-jiwa masyarakat Kabupaten Purworejo supaya mulai hari ini tidak ada lagi orang yang putus asa apalagi dengan menghilangkan nyawanya sendiri," imbuhnya.
Project Manager Every Life Matters Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Christian Pramudya mengungkapkan, kegiatan ini selaras dengan apa yang sudah dilakukan pemerintahan pusat (Kementerian Kesehatan) melalui program pertolongan pertama pada luka psikologis dan ini bisa menjadi satu pondasi yang cukup baik untuk kita bersama, bagaimana kemudian ini bisa meminimalisir resiko-resiko kesehatan jiwa bagi masyarakat di Purworejo.
"Bagaimana kolaborasi yang lebih baik lagi kedepannya bukan hanya dari pemerintahan saja, tetapi juga dari sektor swasta dan organisasi masyarakat”, ungkapnya.
Baca Juga: Kolaborasi Kunci Pembangunan Wilayah, DPRD Kota Yogya Desak Sinergitas OPD
Menurutnya, melalui peringatan HKJS 2025, pihaknya berupaya mewujudkan empat tujuan utama, antara lain: meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa dalam bencana, menyebarluaskan praktik baik layanan berbasis komunitas, memperkuat sinergi lintas pihak, dan secara masif mengurangi stigma terhadap ODDP.