KRjogja.com - MAGELANG - Minggu (2/11/2025), Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Dalam rentang waktu hanya tujuh menit, gunung berapi paling aktif di Indonesia itu dua kali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 2.000 hingga 2.500 meter ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan aktivitas ini masih berada pada status Siaga (Level III) dan meminta masyarakat di sekitar lereng Merapi tetap tenang namun waspada.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, menjelaskan bahwa dua peristiwa awan panas tersebut terjadi pada pukul 11.04 WIB dan 11.11 WIB. Awan panas pertama meluncur sejauh 2.500 meter dengan amplitudo maksimum 59 milimeter dan durasi 279,5 detik.
Baca Juga: 168 Siswa SMAN 1 Jetis Keracunan MBG, Pedataan Korban Masih Berjalan
“Sedangkan awan panas kedua tercatat meluncur sejauh 2.000 meter dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi 236,4 detik,” ujarnya melalui laporan resmi BPPTKG.
Agus menegaskan bahwa aktivitas ini menandakan suplai magma ke permukaan masih berlangsung.
Suplai magma yang aktif memicu terjadinya awan panas guguran di sektor barat daya. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas di zona potensi bahaya.
Baca Juga: Gelar Sastra Bantul 2025, Memberi Ruang Para Sastrawan Berekspresi
BPPTKG menetapkan zona bahaya saat ini meliputi sektor selatan–barat daya dan tenggara. Potensi guguran lava dan awan panas diperkirakan dapat menjangkau:
Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km
Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km
Sungai Woro sejauh maksimal 3 km
Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km.(*)