Krjogja.com, TEMANGGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mencatat sepanjang Januari hingga November 2025 terjadi 345 kejadian bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Totok Nursetyanto, mengatakan bencana kejadian cuaca ekstrim sebagai yang terbanyak yakni 131 kejadian, diikuti tanah longsor 114 kejadian dan banjir 59 kejadian. Sisanya atau 43 kejadian seperti laka air dan angin puting beliung.
Baca Juga: Bimtek Posyandu untuk Perkuat Layanan Dasar Masyarakat Kota Magelang
"Dari 345 kejadian itu yang masuk kategori bencana ada 22, itu terjadi di 160 desa yang tersebar di 20 kecamatan," kata Totok Nursetyanto, Jumat (28/11).
Dia mengatakan menjadi catatan atas tingginya kejadian akibat cuaca ekstrem, yang mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan serta sinergi lintas sektor dalam menghadapi kondisi alam yang tidak menentu.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan seperti lereng perbukitan, bantaran sungai, dan area terbuka yang rentan diterpa angin kencang.
Baca Juga: DPRD dan Disperindag Banyumas Blusukan ke Kulonprogo, Mau Duplikasi Program UMKM Sukses
Jika terjadi hujan deras berdurasi panjang, agar masyarakat mencari tempat aman," katanya.
Dia mengatakan bencana menyebabkan kerugian materil yang diperkirakan mencapai Rp3,9 miliar dan 2.697 warga terdampak dari 800 kepala keluarga.
"3 orang meninggal, 5 orang mengalami luka-luka dan satu orang dinyatakan hilang," katanya.
Dikemukakan terdapat 91 orang sempat mengungsi dan mendapatkan penanganan penuh dari BPBD selama masa tanggap darurat. (Osy)