Krjogja.com - KULONPROGO – Keberhasilan Kabupaten Kulonprogo dalam mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menarik perhatian serius dari luar daerah.
Kali ini, giliran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Kabupaten Banyumas yang menggelar studi tiru ke Pusat Layanan Terpadu (Plut) Disperinkopukm Kulonprogo.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini Deretan Buah yang Ampuh Menjaga Daya Tahan Tubuh
Rombongan ini secara khusus ingin menggali model pembinaan UMKM yang efektif untuk diduplikasi di Banyumas. Kunjungan yang dilaksanakan pada Jumat (28/11/2025) ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Banyumas, Joko Pramono SE, bersama perwakilan Disperindag Banyumas.
Tak hanya jajaran pemerintahan, rombongan juga turut membawa serta awak media, dipimpin oleh Ketua PWI Banyumas, Liliek Dharmawan, agar peliputan dapat maksimal dan informasi bisa diserap untuk diterapkan.
Joko Pramono menyatakan kekagumannya terhadap spesifikasi dan pengembangan Plut di Kulonprogo. Menurutnya, Plut menjadi model yang ideal untuk dikembangkan di Banyumas.
Baca Juga: Tren Wisata 2026 Agoda, Orang Indonesia Gencar Staycation Keluarga hingga Berburu Hidden Gem
“Kami datang ke sini untuk menggali sedalam-dalamnya bagaimana sistem di Kulonprogo, khususnya di Pusat Layanan Terpadu ini, sehingga bisa kami duplikasikan di Banyumas. Kami ingin potensi UMKM kami bisa maju pesat seperti di sini,” ujar Joko Pramono.
Sementara itu, Ketua PWI Banyumas, Liliek Dharmawan, menekankan pentingnya peran media dalam kunjungan ini. “Wartawan yang kami bawa bertugas untuk menyerap ilmu jurnalistik yang ada di sini, sekaligus melihat langsung bagaimana keberhasilan ini bisa diangkat dan diwujudkan di Banyumas,” tegas Liliek.
Kepala Disperinkopukm Kulonprogo, Iffah Mufidati, menyambut baik kedatangan rombongan. Ia menjelaskan bahwa Disperinkopukm Kulonprogo secara aktif menangkap potensi besar yang muncul sejak beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Iffah memaparkan data bahwa Kulonprogo kini memiliki 44.5 ribu unit UKM/IKM yang tersebar di 12 kecamatan.
Beberapa sentra IKM yang bertumbuh cepat, antara lain Gula Semut, Biofarmaka (Minuman Kesehatan), tahu, aneka emping, slondok, jenang alot, aneka tepung umbian, Minyak Atsiri, genteng, dan yang paling menonjol adalah Batik.
“Batik di sini mengalami pertumbuhan luar biasa. Dengan adanya instruksi dari bupati agar batik dipakai oleh anak sekolah, perangkat, hingga ASN, para perajin kami sampai kewalahan memenuhi permintaan,” jelas Iffah.
Iffah menambahkan Disperandagukm Kulonprogo memiliki gedung Plut yang berfungsi optimal sebagai pusat pelatihan bagi koperasi, UKM, dan IKM.