kedu

Pertanian Berbasis Energi Surya, Cara Krandegan Merawat Alam

Jumat, 27 Agustus 2021 | 23:17 WIB
Warga mengoperasikan pompa yang digunakan dalam program Irigasi Gratis di Desa Krandegan. (Foto : Jarot Sarwosambodo)

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Terik matahari siang pertengahan Bulan Agustus benar-benar terasa menyengat. Dwinanto tak lagi mempedulikannya. Pria itu tetap saja berdiri di tepi pematang sawah blok Dusun Krajan, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

“Tengkuk boleh menghitam, tapi yang penting hati ini senang,” batin pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Krandegan itu. Dwinanto menyapu pandangan ke sekeliling, hanya sawah kerontang terhampar di depannya. Tidak terlihat satu pun warganya yang beraktivitas di tengah terik seperti itu.

“Alhamdulillah panen padi musim gadu sudah selesai,” katanya lirih. Suara lirih yang lebih mirip gumaman, diikuti senyuman tipis. Hingga tak disadari seorang petani warga Dusun Krajan bernama Nurfuadi (52) berjalan mendekat.

“Pak Lurah, maturnuwun sampun dibantu toya irigasi gratis, menawi mboten kadose panenane kirang sae (‘Pak Lurah terima kasih sudah dibantu air irigasi gratis, jika tidak sepertinya panen padi kurang bagus’),” ujar Nurfuadi. Dwinanto tersenyum mendengar kalimat ucapan yang sering disampaikan petani kepadanya.

Kalimat yang menjadi pertanda bahwa mereka benar-benar menikmati hasil jerih payah pemerintah desa dan para donatur penyokong program mulia bernama Irigasi Gratis itu. “Nggih Pak Nur, alhamdulillah bilih panenane sae (‘Iya Pak Nur, alhamdulillah kalau hasil panennya bagus’),” jawab Dwinanto.

Tak heran jika Nurfuadi sangat berterima kasih dengan Dwinanto atas kinerjanya membuat program Irigasi Gratis. Sebab, memang cukup berat baginya untuk mengolah sawah pada musim kemarau.

Sawah Nurfuadi terjangkau irigasi teknis yang bersumber dari Bendung Jrakah di Sungai Dulang. Tapi letak desa yang berada di hilir irigasi, membuat air kerap tidak sampai dalam jumlah cukup ke sawah warga. Mesin pompa pun menjadi pilihan petani yang menanam padi pada musim kemarau, atau musim tanam kedua dan ketiga.

Nurfuadi mengatakan, pos biaya untuk pengairan sawah memakan porsi yang cukup besar dalam budidaya padi musim kemarau. “Saya mengolah lima ratus ubin atau sekitar tujuh ribu meter persegi sawah, dan pasti butuh pompa kalau ditanami saat musim kemarau,” tuturnya kepada KRJOGJA.com, Kamis (26/08/2021).

Untuk satu musim tanam, Nurfuadi menghabiskan biaya kurang lebih tiga juta rupiah untuk menyewa pompa dan mengisi bahan bakarnya. Akan lebih murah apabila menggunakan pompa milik desa yang volume sedotnya lebih besar. “Tapi karena terbatas, saya pilih menggunakan pompa sendiri, dan menyewa milik kelompok tani atau tetangga,” paparnya.

Beruntung sawah Nurfuadi memiliki produktivitas yang cukup bagus, mencapai lima ton untuk satu musim panen. Namun, keuntungan tetap tidak dapat dimaksimalkan karena ada sebagian penghasilan yang dialokasikan untuk menutup biaya operasional pompa.

Kisah Nurfuadi itu merupakan kenyataan yang dialami seluruh petani padi di Krandegan. Dwinanto paham betul dengan situasi tersebut. Ia membuat terobosan dengan meluncurkan program kemanusiaan untuk membantu petani.

Irigasi Gratis mulai dilaksanakan pada awal 2020. Ia menggalang donasi dari masyarakat Krandegan yang sukses menjalankan usahanya.

Dwinanto mengatakan, operasional program Irigasi Gratis menggunakan sepuluh mesin pompa untuk menyedot air Sungai Dulang, Sungai Jali, dan sumur bor. Air dialirkan lewat saluran irigasi tersier yang sudah ada menuju sawah petani. “Ada kurang lebih tujuh puluh hektare sawah yang terjangkau program tersebut,” tuturnya.

Pada awalnya, program itu benar-benar gratis karena ada donatur yang membantu. Namun ketika petani juga menikmati hasil dengan peningkatan produksi, mereka kemudian diajak membayar zakat dan sedekah dalam bentuk gabah. “Gabah itu disimpan untuk berbagai keperluan sosial, salah satunya mendukung program irigasi,” tuturnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB