PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sedikitnya seratus pengemudi becak motor (bentor) yang beroperasi di Kabupaten Purworejo, sepakat membentuk paguyuban. Mereka merapatkan barisan setelah mendengar informasi wacana pemerintah kabupaten (pemkab) mengganti becak bermotor (bentor) dengan bajaj.Â
Dalam rapat akbar yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Sarwo Edhi Wibowo, mereka memilih Rumino sebagai pemimpin Paguyuban Pengemudi Becak Motor-Mesin 'Kompak' Purworejo. Anggota paguyuban juga sepakat akan memperjuangkan hak-hak mereka apabila pemkab menerapkan kebijakan itu.Â
Ketua paguyuban Rumino mengatakan, tukang becak di Purworejo harus solid dan berada dalam satu barisan. "Organisasi merupakan hal baru bagi tukang becak dan kami akan belajar. Agar suara didengar pemerintah, kami harus solid, bersatu," katanya menjawab pertanyaan KRJOGJA.com, usai pembentukan paguyuban, Selasa (23/7/2019).Â
Menurutnya, keberadaan organisasi dinilai penting untuk para pengemudi bentor. Selama ini, pengemudi yang kebanyakan berlatar belakang pendidikan rendah, tidak pernah memikirkan sebuah usaha bersama untuk mencapai satu tujuan. Â
Mereka, lanjutnya, jalan tidak terarah dan kebanyakan hanya memikirkan urusan perut sendiri. "Adanya paguyuban menjadi wadah kami menyampaikan aspirasi, termasuk menyikapi wacana pemkab. Kami juga berharap organisasi ini bisa jadi wadah pemberdayaan para tukang becak," terangnya.Â
Terkait wacana pemkab, tuturnya, beberapa pengemudi bentor mulai Purworejo resah. Mereka khawatir kehilangan mata pencaharian apabila pemkab melarang bentor beroperasi.Â
Pemkab, lanjutnya, harus lebih peka terhadap kehidupan masyarakat miskin sebelum menerapkan suatu kebijakan. Apalagi pada saat ini, tambah Rumino, bentor harus bersaing dengan angkutan perdesaan dan tranportasi online dalam mencari penumpang. "Maka jika akan ada kebijakan pelarangan, kami harus dilibatkan membahasnya sejak awal," tegasnya.Â