Krjogja.com, MAGELANG - Penataan kawasan Kebun Raya Gunung Tidar (KRGT) sebagai destinasi wisata sekaligus sarana edukasi dan ekonomi masyarakat terus dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang. Salah satunya, penataan pedagang yang membuka lapak di area tersebut.
Bertempat di Aula UPT Kebun Raya Gunung Tidar, Selasa (31/10/2023), DLH membuka dialog antara pedagang Kebun Raya Gunung Tidar dengan Walikota Magelang dr HM Nur Aziz SpPD K-GH dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Walikota Magelang Drs HM Mansyur maupun lainnya. Kegiatan ini adalah dialog Walikota dengan penyangga Kebun Raya Gunung Tidar, utamanya warga yang merupakan pedagang, baik yang berjualan di jalan masuk, area parkir, shelter dan lainnya.
Baca Juga: Jangan Lagi Izinkan Ekspor Konsentrat Freeport
"Harapannya dukungan warga untuk meramaikan Gunung Tidar bisa terwujud," kata Kepala DLH Kota Magelang Machmud Yunus di sela-sela kegiatan.
Dikatakan, DLH terus berbenah dengan menata beberapa sektor, mulai pada ticketing, parkir dan layanan pemandu wisata (guide). Meskipun masih dalam pengembangan, pihaknya memiliki aplikasi "Mas Pandu" untuk mengetahui data-data kunjungan wisata Kebun Raya Gunung Tidar.
"Kita ada namanya "Mas Pandu", semacam aplikasi tetapi masih pengembangan, supaya data pengunjung atau rencana kunjungan dan permintaan guide bisa terkoordinasi dengan baik. Jadi selain berwisata, pengunjung juga dapat edukasi. Kami bekerja sama dengan lembaga pendidikan," katanya.
Baca Juga: Sunarno Resmi Pimpin Perbakin Boyolali Periode 2023-2027
Di area puncak juga dibenahi, gardu pandang yang dibangun Disporapar serta sarana prasarananya.
Walikota Magelang diantaranya mengatakan sejauh ini geliat Kebun Raya Gunung Tidar sudah ada kemajuan, meskipun belum signifikan. Adanya IKM Center, yang letaknya tidak jauh dari destinasi wisata tersebut, seharusnya bisa menjadi kalibrasi baru.
Kebun Raya Gunung Tidar dikunjungi 24.000 orang per bulan, atau rata-rata sekitar 800 orang per hari.
Baca Juga: Gelar Wisuda, Separuh Lulusan Akper Yappi Sragen Langsung Bekerja
"Kita sedang berencana menaikkan tarif tiket, namun harus ada kompensasi untuk warga. Ini harus direncanakan dengan matang, harus dibicarakan antara DLH, Disperindag, Dispora dan Satpol PP sebagai penegak Perda," kata Walikota Magelang.
Walikota Magelang juga bersyukur sejauh ini belum ada wisatawan yang mengeluh terkait Gunung Tidar. Namun beberapa catatan persoalan yang perlu dibenahi antara lain masalah kemiskinan warga dan upaya meningkatkan keterampilan (skill) warga di sekitarnya, utamanya modal usaha.