Krjogja.com - PURWOREJO - Suhu politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah mulai menghangat. Media atau jurnalis harus bisa menempatkan diri dan bekerja secara profesional tanpa harus mengurangi sikap kritis dalam membuat berita.
Penegasan itu disampaikan Ahli Pers dari Dewan Pers, Jayanto Arus Adi saat berkunjung ke Kabupaten Purworejo, Jumat (15/12/2023).
Dalam pertemuan itu hadir Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Dinkominfostasandi) Kabupaten Purworejo Yudhie Agung Prihatno yang diwakili Sekretaris Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo Sigit Kurniawan Saputro, S.S, M.Eng, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Dinkominfostasandi Purworejo Neira Anjar P dan Ketua PWI Kabupaten Purworejo Aris Himawan.
Baca Juga: Mulyakarya Gelar Pameran, Inisiasi Regenerasi Komikus Jogja
"Jurnalis juga memiliki kewajiban atau bertanggung jawab menjaga kondusifitas wilayah kerja masing-masing. Insan media atau jurnalis tidak perlu untuk menunjukkan ego secara pribadi atau perusahaan dalam membuat berita atau mengkritisi kebijakan, tetap harus mengedepankan kode etik jurnalistik," tegas Ahli Pers dari Dewan Pers, Jayanto Arus Adi.
Jayanto mengungkapkan, tugas jurnalis yakni menyampaikan kebenaran tanpa perlu menambahi atau mengurangi fakta di lapangan. Kendati setiap media atau wartawan di lapangan bersaing untuk mendapatkan berita yang terbaik.
Namun jangan sampai kemudian sampai memunculkan permusuhan sesama pekerja media, apalagi sampai mengaburkan fakta. "Sesama media atau profesi tidak perlu saling menjatuhkan, harus bisa meredam ego personal untuk kemaslahatan bersama," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Juang Kartika Diperingati Sederhana di Makodam IV Diponegoro
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Dinkominfostasandi Purworejo Neira Anjar P mengapresiasi pertemuan dengan Dewan Pers yang dinilai cukup memberikan pencerahan terkait eksistensi media dan keberadaan jurnalis di Kabupaten Purworejo.
"Semua media atau teman teman jurnalis yang bertugas di Purworejo sebetulnya mitra pemerintah, mereka sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi dan program-program untuk Purworejo yang lebih baik," katanya.
Dalam pertemuan itu, Jayanto sempat memberikan kenang-kenangan berupa buku Pedoman Uji Kompetensi Wartawan dan Buku Saku Wartawan dari Dewan Pers. Buku itu dinilai penting untuk referensi atau menambah wawasan tentang apa itu Dewan Pers, berikut syarat-syarat jurnalis dibawah naungan Dewan Pers. (*)