KRjogja.com, TEMANGGUNG - Hasil survey, 42 persen pemilih di Kabupaten Temanggung menjatuhkan pilihan pada Pilkada 2024 karena faktor iming-iming yang diantaranya pemberian uang. Hal itu mencuat saat rapat evaluasi Pilkada 2024 yang digelar KPU Temanggung.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono mengatakan hasil survey sebuah lembaga yang disampaikan pada Kesbangpol Temanggung, menyebutkan 42 persen pemilih karena faktor iming-iming.
Baca Juga: Jadi Daya Dukung Ekonomi, Bank BPD DIY Hadir di Purworejo
"Survey 42 persen pemilih menjatuhkan pilihan karena iming-iming diantaranya uang,"kata Djoko Prasetyono,
Rapat yang dilangsungkan Kamis (16/1) itu menghadirkan antara lain Ketua Bawaskab Temanggung Roni Nofriyadi, Kepala Kesbangpol Djoko Prasetyono, Kasat Intelkam Polres Temanggung AKP Himawan dengan moderator Jurnalis Kedaulatan Rakyat Arif Zaini Arrosyid.
Djoko menambahkan hasil survey tersebut menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah, KPU, Bawaslu, partai politik, organisasi masyarakat dan keagamaan termasuk jurnalis untuk memberikan edukasi pendidikan politik, sehingga pemilih rasional, dengan menjatuhkan pilihan berdasar program.
Baca Juga: PB KTD Bertekad Bangkitkan Bulutangkis DIY
"Ini penting. Pemilih jangan sampai terpengaruh praktik politik uang,"kata dia.
Ketua KPU Temanggung Henry Sofyan Rois mengatakan jajarannya optimalkan sosialisasi pilkada dan antipolitik uang bersama Bawaslu, dan berbagai pihak.
"Ini menjadi keprihatinan bersama, jangan-jangan jika disurvey ulang, justru yang menjatuhkan pilihan karena uang lebih dari 42 persen," kata dia.
Dia mengatakan pada Pilkada 2024, partisipasi pemilih di Temanggung berada pada nomor empat se Provinsi Jawa Tengah. Urutan pertama Kabupaten Jepara (88 persen), Kabupaten Kudus (86 persen) dan Kabupaten Boyolali (85 persen).
"Setelah itu Kabupaten Temanggung dengan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 sebanyak 84,7 persen, kemudian di bawahnya Kabupaten Klaten 81 persen," katanya.
"Di Kabupaten Temanggung partisipasi pemilih sebanyak 84.7 persen, ini di atas 80 persen kriterianya sudah baik, kita juga masuk empat besar di Jawa Tengah," katanya.
Dikatakan partisipasi pemilih ini mengalami penurunan jika dibandingkan Pilkada tahun 2018 dengan partisipasi pemilih mencapai 85 persen. (Osy)