Krjogja.com - TEMANGGUNG - Tim SAR, TNI, Polri, relawan dan BPBD Temanggung membentangkan bendera merah putih berukuran 30x20 meter di jembatan kereta api lama di atas Kali Progo, Kranggan Temanggung, Minggu (17/8).
Pembentangan bendera tersebut sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia di daerah tersebut.
Baca Juga: 396 Napi Lapas Magelang Terima Remisi, 11 Orang Habis Masa Pidananya
Jembatan kereta api, yang kini tidak berfungsi sebagai salah satu saksi bisu perjuangan rakyat Temanggung dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pembentangan bendera merah putih diiringi lagu Indonesia raya. Ratusan warga yang menyaksikan ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yang diciptakan WR Supratman tersebut.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan pemilihan lokasi karena tempat tersebut akan sarat akan sejarah karena pernah menjadi Saksi perjuangan rakyat Temanggung di era mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Ribuan Jamaah Tumpah Ruah, Wali Kota Yogyakarta Hadiri Pembuka Lir-Ilir Fest 2025
Kala itu, tak sedikit para pejuang yang harus gugur menjadi korban, saat mempertahankan kemerdekaan bangsa di tengah Agresi Militer Belanda II.
"Hari ini, kita semua genap memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang menjadi cita-cita para pejuang. Di era mempertahankan kemerdekaan, tentu pembentangan bendera dan berkumandangnya lagu Indonesia Raya merupakan hal berat yang harus dibayar mahal," kata dia.
Agus mengajak generasi penerus mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Sehingga kemajuan pembangunan di berbagai bidang dapat lebih mudah tercapai.
“Dengan refleksi kemandirian dan semangat nasionalisme, mari kita bergotong-royong untuk membangun Temanggung dan bangsa Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya,”
Salah satu petugas pengibaran bendera raksasa dari Pos Basarnas Wonosobo, Regita Ayu Santini, mengaku bangga dirinya dapat terlibat dalam agenda pengibaran bendera merah putih raksasa saat peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia kali ini.
"Jembatan bekas perlintasan rel kereta api ini sudah berusia lama. Jadi, sedikit ada rasa was-was saat proses persiapan pembentangan bendera. Namun, semuanya berjalan lancar," kata dia. (Osi)