TEMANGGUNG - Serapan tembakau rakyat di Kabupaten Temanggung oleh perwakilan pabrik rokok yang ada di kabupaten tersebut diperkirakan sudah mencapai 70%.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan serapan tembakau pada tahun ini telah ada toleransi dari pabrik rokok, yang antara lain mempertimbangkan cuaca yang tidak begitu bagus yang mempengaruhi kualitas tembakau dan ikhtiar dari petani untuk mengembalikan kemurnian tembakau olahan.
"Ada toleransi oleh pabrik rokok dalam penyerapan tembakau diantaranya masih basah karena kurang terkena sinar matahari saat menjemur. Untuk campuran sudah jauh berkurang,"kata Agus, Selasa (30/9).
Baca Juga: Serapan 70 persen, kualitas tembakau berkurang dampak cuaca
Dia menyampaikan itu disela pantauan penyerapan tembakau di sejumlah perwakilan pabrik rokok di Temanggung yang diantaranya di PT Djarum dan Penamas.
Melihat kondisi alam dan cuaca dari luasan lahan sekitar 13.000 hektar tahun 2025 diperkirakan hasil sekitar 9.000 ton. Perkiraan hasil itu, akan terserap semuanya termasuk hasil dari kabupaten penyanggah seperti Sukorejo, Wonosobo dan Magelang.
Dia mengatakan untuk harga saat ini sudah mencapai kisaran Rp 104.000 per kg untuk totol D. Untuk totol atau kualitas lain harga menyesuaikan.
Baca Juga: 6 Fakta Bangunan Ponpes Ambruk di Sidoarjo: Kronologi hingga Dugaan Penyebab
Dia mengatakan berhasil produksi tembakau tahun 2025 dievaluasi untuk penanaman dan penjualan tembakau tahun 2026, terutama dalam hal mengembalikan kualitas tembakau dengan tanpa campuran atau memurnikan hasil.
Dia mengatakan keputusan pemerintah tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau menjadi angin sejuk bagi petani, harapan industri rokok kondisi kesehatannya membaik dan bisa membeli lebih banyak tembakau tembakau
"Petani menjadi lebih bersemangat dalam budidaya tembakau,"kata dia.
Purchasing Manajer PT Djarum, Agung Sofani mengatakan dari target penyerapan tembakau di Temanggung 5000 ton."Kami mentarget untuk dapat mencapainya, namun memang kualitas tembakau dipengaruhi cuaca. Penyerapan hingga saat ini telah 70%," kata dia.
Dia mengatakan pada tahun ini sebagian besar petani telah memurnikan tembakau dalam pengolahannya. Temuan saat ini sekitar 2% yang dicampur dengan gula atau faktor-faktor lain.