kedu

Hasil Hortikultura bisa bertahan 30 hari, Segera diterapkan Petani di Temanggung

Rabu, 5 November 2025 | 14:30 WIB
Suasana diskusi Forum Rembug Ekonomi di Bapperida Kabupaten Temanggung (istimewa)


KRjogja.com, TEMANGGUNG - Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Temanggung gelar Forum Rembug Ekonomi menghadirkan ahli bidang fisika dan kimia dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan peserta ratusan petani di kabupaten tersebut, Selasa (4/11).

Kepala Bapperida Dr Hendra Sumaryana mengatakan pembicara yang diundang adalah ahli fisika Prof Muhammad Nur, ahli kimia Profesor Suherman dan ahli ekonomi Prof Firmansyah. Mereka berdiskusi dengan petani terkait penerapan hasil penelitian atau temuan agar hasil hortikultura kualitasnya lebih baik dan tahan lama.

"Tujuan pertemuan adalah bagaimana petani mengetahui bahwa ada teknologi pengolahan produk hortikultura agar bisa lebih tahan lama atau bisa lebih awet," kata Hendra.

Baca Juga: DPRD Yogya Sepakati Perda Minuman Beralkohol: Larang Total Oplosan

Dia menerangkan pertemuan tersebut sebagai awal, kedepan ada pertemuan untuk pembahasan yang lebih spesifik atau praktis bagi petani, sehingga petani bisa berdaya dalam pengolahan hasil pertanian.

Yakni, lanjutnya hasil pertanian dapat lebih tahan lama, tetap segar dan tanpa kurang kualitasnya, dengan begitu bisa melepas ke pasar saat harga menguntungkan.

"Dengan teknologi khusus produk hortikultura bisa bertahan hingga 30 hari, ini tentu sangat bagus. Petani tidak lagi khawatir hasil panen busuk, dan dijual murah," kata dia.

Baca Juga: AKNSBY Ubah Kardus Bekas Jadi Warisan Budaya, Siswa SD di Bantul Terinspirasi

Dia mengatakan lapangan pekerjaan petani di kabupaten mendominasi sekitar 45%, namun dari struktur pendapatan perekonomian berdasar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Temanggung sektor pertanian sebesar 21% dibawah industri sebesar 24% dan perdagangan/jasa 23%.

"Sehingga menjadi segmented yang sangat menarik bagaimana hasil pertanian, bisa lebih baik dan meningkat kesejahteraanya," kata dia.

Prof Muhammad Nur mengatakan pada diskusi tersebut Undip menggali permasalahan dari petani dan menyampaikan salah satu temuan berupa teknologi pengawetan produk hortikultura dengan bahan alami, yang dikenal Plasma Ozon.

Baca Juga: ICIHES 2025 Digelar di Yogyakarta, Menguatkan Jejaring Riset dan Ekonomi Halal Global

"Teknologi ini bisa memperpanjang masa simpan tetapi tidak beku. Produk tetap segar caranya dengan membunuh bakteri yang bisa penghasilkan busuk, " kata dia.

Disampaikan tidak kurang petani di 15 provinsi telah menggunakan teknologi ini, di Jawa Tengah diantaranya petani di Kabupaten Magelang, Wonosobo, Semarang. Semoga dalam waktu dekat petani di Temanggung bisa menerapkannya.

"Kami mendorong petani untuk berkumpul dalam koperasi agar teknologi nanti dimanfaatkan bersama. Jadi petani harus kompak," kata dia. (Osy)

Halaman:

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB