Krjogja.com - BAGI umat Islam, zakat merupakan salah satu hal yang wajib ditunaikan. Terutama pada bulan puasa.
Bulan puasa merupakan bulan pernuh ampunan dan berkah. Sudah seharusnya diisi dengan hal positif seperti melaksanakan zakat.
Zakat terdiri dari beberapa jenis dan penghitungannya. Dikutip dari situs Baznas Jogja, berikut jenis zakat dan penghitungannya.
1. Zakat penghasilan
Zakat ini merupakan bagian zakat maal yang wajib ditunaikan yang berasal dari harta penghasilan.
Penghasilan ini harus dari pekerjaan yang tidak melanggar syariat agama Islam. Standar nishab dipakai adalah Rp. 5.240.000/ bulan.
Secara penghitungannya adalah zakat setara dengan jumlah penghasilan bruto x 2,5%.
2. Zakat emas dan perak
Zakat ini dilaksanakan jika muzakki mempunyai emas mencapai nishab 85 gram atau perak 595 gram.
Cara menghitung nya yaitu 2,5% x jumlah emas/ perak yang disimpan selama 1 tahun.
3. Zakat perusahaan
Zakat perusahaan dapat diartikan sebagai zakat yang didasarkan pada laporan keuangan dengan mengurangkan aset lancar.
Zakat ini dihitung dengan cara 2,5% x (aset lancar-hutang jangka pendek).
4. Zakat perdagangan
Zakat perdagangan ini diambil dari harta niaga. Harta niaga yakni harta atau materi yang diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan.