SEBAGAI perempuan yang dididik mandiri sejak usia dini, sosok Ribet Agus Pinasti, sudah tak asing lagi di kalangan para perajin dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) utamanya kaum pengusaha lemah.
Warga Gabusan RT 6 Timbulharjo Sewon Bantul ini telah lama ambyur menjalankan usaha di sektor UKM utamanya handycraft berbahan kulit. Pemilik Toko Channel ini sadar kreativitas tanpa batas menjadikannya terus bergerak demi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Untuk harga jual produknya tergolong murah seperti tas dan jaket kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 700 ribu/pieces. Produk dompet kulit dijual mulai Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu, gesper mulai Rp 80 ribu hingga Rp 250 ribu.
Kepada KRJOGJA.com, Kamis (8/4/2021) pemilik Toko Channel kawasan Malioboro ini konsisten menampung usaha UMKM lemah dengan jenis aneka kerajinan kulit yakni dompet, jaket,tas dan sebagainya.
Selain kepedulian kepada UMKM lemah, untuk membantu perempuan-perempuan single parent berdaya dan mandiri, hampir seluruh karyawannya adalah seorang single parent.
"Saat pandemi Covid-19 perekonomian terpuruk. Apalagi bagi perajin UMKM lemah. Mereka tetap harus bertahan hidup. Maka saya bantu apa yang saya bisa sesuai kemampuan yakni memasarkan di toko usaha saya," jelas Ribet sapaan akrabnya.
Termasuk bagi karyawan-karyawannya meski pandemi dan usaha sedikit menurun namun ia konsisten mempekerjakan mereka dengan upah layak.
"Single parent beban yang harus dipikul berat. Mereka tetap bekerja normal dan saya hanya minta didoakan supaya saya kuat bisa terus dan usaha terus lancar supaya tetap terus dapat bermanfaat bagi mereka," ujarnya sambil berbinar. (Aje)
