Profil Singkat 10 Tokoh yang Mendapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini

Photo Author
- Senin, 10 November 2025 | 20:10 WIB
Mantan Presiden Soeharto.
Mantan Presiden Soeharto.

KRjogja.com - INILAH profil singkat 10 tokoh yang mendapat anugerah gelar pahlawan nasional tahun ini yang baru saja diresmikan oleh presiden Prabowo Subianto. 

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan sepuluh tokoh Indonesia sebagai penerima gelar Pahlawan Nasional bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November.

Para penerima gelar berasal dari berbagai bidang, politik, militer, pendidikan, hingga perjuangan sosial. Di antara nama-nama tersebut terdapat dua mantan presiden RI dan seorang aktivis buruh yang menjadi simbol perjuangan rakyat kecil. Berikut daftar lengkap kesepuluh tokoh tersebut beserta profil singkatnya.

1. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)

Abdurrahman Wahid atau yang dikenal sebagai Gus Dur lahir di Jombang pada 7 September 1940 dan wafat di Jakarta pada 30 Desember 2009. Ia adalah Presiden keempat Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1999–2001.

Sebelumnya, Gus Dur pernah menjadi Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) serta pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dikenal sebagai tokoh pluralisme dan demokrasi, Gus Dur memiliki pengaruh besar dalam kehidupan keagamaan dan politik nasional. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri.

2. Jenderal Besar TNI Soeharto (Jawa Tengah)

Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Ia meniti karier militernya sejak masa KNIL dan kemudian menjadi Presiden kedua Republik Indonesia.

Dalam dunia militer, Soeharto dikenal melalui berbagai operasi penting seperti pembebasan Irian Barat dan serangan untuk merebut Yogyakarta dari Belanda pada 1949. Soeharto menikah dengan Siti Hartinah dan memiliki enam anak. Ia wafat pada 27 Januari 2006 di usia 87 tahun.

3. Marsinah (Jawa Timur)

Marsinah lahir pada 10 April 1969 di Nganjuk, Jawa Timur. Ia merupakan buruh pabrik yang aktif memperjuangkan hak-hak pekerja di Sidoarjo.

Pada awal Mei 1993, Marsinah memimpin aksi mogok kerja bersama rekan-rekannya. Tak lama setelah itu, ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ulil Albab M.Ikom: Presenter Harus Percaya Diri

Minggu, 2 November 2025 | 19:45 WIB
X