Terdampak Corona, Karyawan Hotel Terjuni Usaha Nasgor

Photo Author
- Minggu, 25 Oktober 2020 | 20:10 WIB
Proses membuat nasgor di lokasi usaha milik Aris. (Foto: Sulistyanto)
Proses membuat nasgor di lokasi usaha milik Aris. (Foto: Sulistyanto)

BEKERJA menjadi karyawan suatu hotel di Yogya, jadwal kerjanya diselang-seling atau masuk kerja hanya tiga hari dalam seminggu termasuk bagian dari imbas adanya pandemi virus Corona. Otomotis gaji yang diterima karyawan bersangkutan setiap bulan juga menjadi sekitar separuhnya.

Hal ini dialami Aris Budiyani yang tinggal di kawasan Gamping Sleman. Namun, ia tak lantas berkeluh kesah ataupun nglokro, bahkan sekitar dua bulan lalu punya ide untuk izin tak bekerja dahulu, selanjutnya membuka usaha mandiri, yakni usaha kuliner dengan menu andalan nasi goreng (nasgor) serta sejumlah masakan lain. Pimpinannya pun membolehkan dan jika pandemi sudah berakhir boleh bekerja lagi seperti semula.

“Jadi sampai sekarang status saya masih karyawan di suatu hotel. Belum tahu, besok kalau sudah tak ada Covid-19 mau bekerja lagi di hotel atau tidak. Sampai sekarang saya juga belum mengundurkan diri secara resmi,” jelas Aris, baru-baru ini.

Ditemui di lokasi usahanya yang tak jauh dengan rumahnya, ibu dari dua anak ini mengungkapkan, meski baru sekitar dua bulan lalu usahanya yang diberinama Kedai AA sudah semakin dikenal konsumen. Rutin dipesan konsumen, baik dimakan di tempat maupun dibungkus, misalnya nasgor cumi, udang, campuran sea food, ayam, sapi dan babat. Ada pula masakan jenis lain yang banyak digemari konsumen seperti mi goreng/rebus, capcay serta ayam lada hitam.

Ia sendiri merasa senang dengan masakan nasgor, sehingga menjadi faktor pendorong untuk membuka usaha dengan menu andalan nasi goreng. Ditambah lagi, ada temannya yang sudah tak bekerja di hotel dan bisa sukses menerjuni usaha serupa. Sedangkan suaminya lebih banyak mengurusi usaha penjualan sembako di pasar tradisional tak jauh dari tempat tinggalnya.

“Alhamdulillah dengan usaha mandiri seperti ini kami bisa mendapatkan rezeki halal. Selain itu suami saya bisa membuka lapangan kerja, karena dibantu salah satu saudaranya. Sedangkan saya di sini, sementara ini ada tiga tenaga kerja. Satu di antaranya juru masak yang berasal dari Magelang, sebelum di sini pernah kerja di suatu resto,” paparnya.

Juru masak di lokasi kuliner setempat, M Fauzi merasa bersyukur bisa diterima bekerja dan dipercaya untuk berkreasi dalam membuat masakan. Dalam awal memasak nasgor serta mie, ia biasa membuat semacam atraksi memainkan wajan dan dibarengi suara memukul-mukul wajan menggunakan sothil. Pada awal menggoreng juga dibuat api bisa membesar. Sebagian konsumen pun merasa terhibur dengan atraksi tersebut lalu mengabadikan lewat smartphone, misalnya cukup difoto-foto ataupun divideo.

“Memainkan wajan dan diawali menggoreng dengan api besar, semoga bisa memberikan hiburan bagi konsumen saat masih ada pandemi virus Corona seperti sekarang. Selain itu dengan api besar akan menjadikan segenap bagian wajan bisa panas, nantinya minyak goreng juga merata panasnya dan masakan seperti nasi goreng dan mie goreng tak lengket di wajan,” ujar Fauzi disambung tawa kecilnya. (Yan)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Zalaka Pastry dan Cake Batik Angkat MAN 5 Sleman

Jumat, 14 November 2025 | 19:50 WIB

Ulil Albab M.Ikom: Presenter Harus Percaya Diri

Minggu, 2 November 2025 | 19:45 WIB

Tri Wahyuni Pemuda Pelopor Seni Budaya DIY 2025

Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:40 WIB
X