kisah-inspiratif

Prihatin Corona, Dua Siswa SMA di Magelang Inovasi Masker Gunakan Bengle, Dlingo dan Cengkeh

Senin, 2 Maret 2020 | 19:43 WIB
Dua siswi asal SMAN 1 Candimulyo Magelang, Slamet Setiyani dan Vanisa Laura Nurlita. (Thoha)

VANISA Laura Nurlita dan Slamet Setiyani, keduanya siswi kelas X SMAN 1 Candimulyo punya rasa keprihatinan sendiri dengan menyebarnya virus corona di dunia. Keduanya kemudian melakukan inovasi dengan membuat masker dengan tambahan remah Bengle, Dlingo dan Cengkeh.

Kepada KRJogja.com yang menemuinya di SMAN 1 Candimulyo Magelang, Slamet Setiyani dan Vanisa Laura Nurlita kepada KR mengatakan keberadaan virus corona menjadi keprihatinan tersendiri karena sudah menjadi masalah internasional.

Oleh Guru Pembimbing Bidang Biologinya, Drs Akhmad Taofik, keduanya diarahkan memanfaatkan masker. Inovasi masker tersebut di dalam salah satu lapisannya dibuat semacam kantong kecil untuk diisi irisan Dlingo, Bengle dan Cengkeh. Dalam waktu dekat inovasinya juga akan dibawa ke UGM untuk dilakukan uji laboratorium.

"Dari masker biasa kemudian ditambah dengan lembaran kain, yang bagian tengahnya diberi kantong kecil untuk meletakkan irisan dlingo, bengle dan cengkeh," kata Vanisa didampingi Slamet Setiyani. Masker dan tambahan kain ini kemudian direkatkan pada lembaran kain lain, yang di bagian ujunganya diberi tali untuk pengikat di belakang kepala.

Keduanya menjelaskan, keberadaan dlingo, bengle dan cengkeh...

ini termasuk salah satu kearifan lokal di sekitarnya. Hal ini juga bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya demam, asma, migren maupun lainnya.

Keberadaan irisan dlingo, bengle dan cengkehnya sudah kering, nantinya dapat diganti yang baru dan masih segar. Inovasi ini secara rupiah bisa lebih ekonomis, secara kesehatan imun terhadap siswa dapat terjangkau.

Hal ini juga sebagai kegiatan ilmiah serta latihan siswa untuk mengembangkan bakat dan minat. Bahan pun tidak mengalami kendala atau kesulitan, karena ada di sekitar masyarakat.

Masker inovasi keberadaan masker ini tidak hanya untuk menyaring dan pelindung, tetapi juga diharapkan dapat membantu kekebalan atau imun pada tubuh.

Secara terpisah Kepala SMAN 1 Candimulyo Magelang, yang akan menduduki jabatan barunya sebagai Kepala SMAN Bandongan 1 Magelang, Drs Rochmad Chozin MAg ide inovasi masker berangkat dari sense of crisis sekolah terhadap kekebalan tubuh siswa. Khususnya penyakit-penyakit yang sepele tetapi berat dirasakan para siswa seperti flu, batuk maupun lainnya.

Termasuk keprihatinan saat ini adanya virus di tingkat dunia berupa virus corona atau Covid-19, yang secara psikologis dapat berpengaruh terhadap siswa. Meskipun tidak semua, pihak SMAN 1 Candimulyo Kabupaten Magelang memberikan solusi dan ketenangan kepada para siswa serta mencari bentuk untuk menambah kekebalan atau imun tersebut sesuatu yang tidak mahal. Solusi tersebut dengan mencari yang ada di sekitar, termasuk dengan memperhatikan kearifan lokal.

Kearifan lokal tersebut berupa obat untuk imun atau kekebalan tubuh pada siswa, termasuk imun terhadap virus corona. Para siswa kemudian dianjurkan membuat sebuah inovasi untuk pencegahannya, dan oleh Guru Pembimbing Bidang Biologi Drs Akhmad Taofik siswa diarahkan dengan memakai masker, yang di dalam salah satu lapisannya dibuat semacam kantong kecil untuk diisi irisan Dlingo, Bengle dan Cengkeh.

Dikatakan Rochmat Chozin bahwa para orang tua dan leluhur pada zaman dahulu sering memanfaatkan dlingo dan bengle ini untuk kesehatan. Hal ini dicoba untuk diterapkan dalam inovasi yang dilakukan dua siswi tersebut. (Tha)

Tags

Terkini

Zalaka Pastry dan Cake Batik Angkat MAN 5 Sleman

Jumat, 14 November 2025 | 19:50 WIB

Ulil Albab M.Ikom: Presenter Harus Percaya Diri

Minggu, 2 November 2025 | 19:45 WIB

Tri Wahyuni Pemuda Pelopor Seni Budaya DIY 2025

Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:40 WIB