"Wilayah mana saja yang akan panen kami pantau terus. Penyuluh pertanian sudah rutin memberikan laporan perkembangan kondisi tanaman padi petani," lanjutnya.
Petani diminta tetap waspada banjir karena pengaruh cuaca ekstrem. Curah hujan sangat tinggi berpengaruh pada kerawanan bencana alam tidak hanya banjir, namun juga angin kencang.
Pemkab Sukoharjo tetap berkomitmen membantu petani sekaligus memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan menyiapkan bantuan bibit padi terkait ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Bantuan bibit padi disiapkan sebagai jaminan kepada petani agar terus menanam padi dan tidak perlu khawatir apabila terkena bencana alam.
"Pemkab Sukoharjo siap menyediakan bantuan bibit padi kepada petani terdampak bencana alam. Kesiapan dilakukan menyusul cuaca ekstrem sering hujan deras yang berakibat rawan banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah turun memantau beberapa wilayah terdampak banjir seperti di Kecamatan Grogol dan Mojolaban. Hasilnya ditemukan beberapa lokasi sawah terendam banjir. Namun demikian kondisi tanaman padi masih bisa tumbuh dan tidak sampai mengalami kerusakan parah.
Banjir yang sudah terjadi dikatakan Bagas juga tidak sampai lebih dari seminggu. Sebab air yang menggenang tanaman padi segera surut dalam satu atau dua hari saja. Hal ini berdampak pada keberlangsungan tanaman padi masih bisa tumbuh dan tidak sampai mati. (Mam)