Krjogja.com - SUKOHARJO - Lahan seluas 10.000 hektar program IP 400 atau empat kali tanam dan empat kali panen padi memasuki musim panen ketiga. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menarget bisa menuntaskan target pemerintah pusat program super prioritas hingga akhir tahun 2022 meningkatkan stok pangan nasional. Sekali panen satu hektar lahan IP400 mampu menghasilkan sembilan sampai sepuluh ton gabah kering panen (GKP) .
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Kamis (6/10/2022) mengatakan, program IP400 terus berjalan di Kabupaten Sukoharjo dengan perluasan dari lahan sekitar 2.000 hektar menjadi 10.000 hektar. Untuk tahun 2022 ini pemerintah pusat menetapkan IP400 di Kabupaten Sukoharjo masuk program super prioritas nasional meningkatkan stok pangan.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memantau untuk saat ini lahan seluas 10.000 hektar IP400 sudah memasuki musim panen ketiga. Dua kali panen padi para petani mendapatkan hasil melimpah.
Dalam satu hektar lahan IP400 petani bisa mendapat panen sebanyak sembilan sampai sepuluh ton gabah kering panen. Sedangkan dari harga sekitar Rp 55 juta per hektar.
"Sekarang masuk musim panen ketiga IP400. Satu hektar bisa dapat 9-10 ton GKP. Kami menarget bisa menuntaskan target pemerintah setahun empat kali tanam empat kali panen padi," ujarnya.
Bagas menjelaskan, lahan seluas 10.000 hektar IP400 mampu memberikan kontribusi besar terhadap stok pangan nasional. Sebab hasil panen yang didapat sangat melimpah.
"Satu hektar saja mampu 9-10 ton GKP dikalikan luas lahan 10.000 hektar dikalikan empat kali tanam empat kali panen. Itu untuk kebutuhan pangan daerah mencukupi dan berkontribusi besar pada stok pangan nasional. Belum lagi ditambah lahan non IP400 yang sangat besar dan memberi hasil panen melimpah," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus memantau kondisi lahan IP400 disemua wilayah. Hal ini terkait kondisi tanaman padi, stok air dan serangan hama. Petani mendapat pendampingan penuh dari petugas sejak tanam hingga panen.
"Ini musim pestanya petani dengan hasil panen melimpah dan harga gabah tinggi," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, harga gabah di wilayah Kabupaten Sukoharjo tinggi dan cenderung stabil sejak musim tanam pertama hingga musim tanam ketiga padi. Bahkan saat panen musim tanam ketiga sekarang masih tinggi. Kondisi tersebut menguntungkan bagi petani.
Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani rata-rata berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terendah Rp 5.500 per kilogram dan tertinggi Rp 7.000 per kilogram. Harga tersebut di masing-masing wilayah di Kabupaten Sukoharjo berbeda.
Perbedaan harga terjadi karena faktor wilayah dan kondisi gabah hasil panen dari petani. Meski begitu harga gabah tersebut masih tinggi dibanding Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tentang gabah. Bagas menjelaskan, mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan HPP dijelaskan bahwa GKP di tingkat petani sebesar Rp 4.200 per kilogram. GKP di tingkat penggilingan padi sebesar Rp 4.250 per kilogram dan Gabah Kering Giling (GKG) ditingkat penggilingan Rp 5.250 per kilogram.
"Harga gabah di Kabupaten Sukoharjo tinggi diatas HPP. Itu terjadi sejak musim tanam pertama hingga panen ketiga sekarang. Petani diuntungkan," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus memberikan pendampingan kepada petani dan pemantauan lahan pertanian. Sebab Kabupaten Sukoharjo mendapat program super prioritas pemerintah IP400 atau empat kali tanam padi empat kali panen padi selama satu tahun.