“Diharapkan para peserta memiliki keseriusan, dedikasi tinggi untuk memanfaatkan forum ini sebagai ajang pembelajaran dan peningkatan kapasitas kita, karena kita punya keinginan kuat untuk membangun desa masing-masing,†tutur Florida.
Senada dengan harapan itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga, dan Pariwisata, Kabupaten Klaten, Sri Nugroho berharap Sosialisasi Sadar Wisata dapat mendukung pengembangan SDM pariwisata di desa.
“Tentunya pengembangan pelaku wisata dan usaha lainnya di Desa Pereng. Apa yang didapat peserta dari narasumber agar bisa disampaikan ke pelaku parisiwata dan usaha yang lainnya. Jadi ada hasilnya di desa wisata masing-masing.
Bersama-sama sehingga desa-desa wisata di sekitar Prambanan ini bisa lebih bangkit lagi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar,†paparnya.
Salah seorang peserta sosialisasi yang merupakan penerus dari UMKM kerajinan jam tangan kayu KOWAL, David, 24 tahun, turut menyampaikan harapannya agar Sosialisasi Sadar Wisata ini dapat mendukung kesiapan warga dalam menerima kunjungan wisatawan.
“Jika warga makin sadar wisata dan kunjungan wisatawan meningkat, maka diharapkan akan membantu usaha kerajinan juga, akan makin banyak pembelinya,†harapnya.
Rangkaian program Kampanye Sadar Wisata, dimulai dari sosialisasi, pelatihan, pendampingan hingga apresiasi.
65 desa wisata yang menjadi sasaran kegiatan untuk tahun 2022 dan 90 desa wisata pada tahun 2023 berada di 4 wilayah Destinasi Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogya-Prambanan, Mandalika, dan Labuan Bajo, serta 2 Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.
Selain untuk melahirkan local champion dari masing-masing desa wisata, diharapkan program Kampanye Sadar Wisata juga diharapkan dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang unggul.
Sehingga dapat memperluas terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan warga, serta mendorong bergulirnya pemulihan ekonomi nasional. (*)