Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Sutarmo mengatakan, akan memakai usaha pelaku UMKM khususnya perajin tahu dan tempe di Sukoharjo. Sebab mereka sekarang terkena dampak kenaikan harga kedelai akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sutarmo menjelaskan, masalah yang dihadapi perajin tahu dan tempe hanya pada kenaikan harga kedelai impor saja. Sebab dari sisi ketersediaan bahan baku mentah kedelai impor masih sangat cukup untuk memenuhi produksi setiap hari para perajin.
Terkait masalah tersebut Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo tidak bisa berbuat banyak. Sebab masalah nilai tukar rupiah bukan sepenuhnya menjadi kewenangannya.
"Soal nilai tukar rupiah kami serahkan ke pemerintah pusat. Kami akan membantu pemantauan agar perajin tetap bisa produksi mendapatkan bahan baku kedelai. Apabila kedelai impor mahal maka mungkin bisa diganti kedelai lokal," ujarnya. (Mam)