SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Pengawasan terhadap produk ikan kaleng terus dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Meski sekarang sudah dilakukan penarikan massal setelah ada temuan cacing namun petugas tidak ingin kecolongan sampai menyebabkan konsumen dirugikan. Terlebih lagi menjelang puasa Ramadan dan Lebaran pengawasan semakin diperketat terhadap produk makanan dan minuman.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny Kusumastuti Lukito saat mengunjungi CV Al Ghuroba di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol dan UD Rachma Sari di Dukuh Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo Kota, Minggu (1/4/2018) mengatakan, temuan ikan kaleng yang mengandung cacing sangat mengagetkan dan merugikan konsumen. Selain itu juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pabrikan selaku produsen ikan kaleng.
Terkait masalah ini BPOM RI sudah meminta pada produsen untuk melakukan penarikan sejumlah produk ikan kalen yang diduga mengandung cacing. Petugas memberikan waktu maksimal satu bulan dan memastikan produk sudah tidak ada lagi dipasaran.
Penarikan produk ikan kaleng dilakukan berdasarkan peraturan dan kesepakatan bersama demi melindungi konsumen atau masyarakat. BPOM RI juga meminta pada produsen untuk menjaga kualitas produk dengan baik tanpa ada kesalahan yang melanggar aturan.
"Sesuai aturan memang harusnya tidak ada cacing dalam produk makanan kaleng. Temuan ini sangat disayangkan dan kedepan jangan sampai terjadi lagi. Sekarang sudah dilakukan penarikan dan barang sudah tidak ada di pasaran. Meski begitu tetap kami lakukan pengawasan," ujar Penny.
Penny menegaskan, semua pengusaha atau produsen makanan dan minuman wajib menaati aturan. Hal itu berkaitan dengan jaminan keamanan terhadap konsumen jangan sampai dirugikan.
"Sudah jadi tanggungjawab pengusaha menghasilkan produk terbaik bagi konsumen. Jaminan dimulai dari bahan baku, kemasan, izin dan lainnya," lanjutnya.
Menjelang puasa Ramadan dan Lebaran, BPOM RI akan memperketat pengawasan. Sebab disaat ini peredaran berbagai produk makanan dan minuman semakin banyak. Masyarakat semakin mendapatkan berbagai pilihan produk untuk dikonsumsi.