KLATEN, KRJOGJA.com - Ribuan pengunjung memadati lapangan Plampeyan atau Oro-oro Tarwiyah kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, Jumat (3/11/2017). Kedatangan mereka di lokasi itu untuk menyaksikan dan mengikuti prosesi sebar kue apem pada puncak perayaan Yaaqawiyyu.
Tradisi turun temurun ini diawali dengan kirab gunungan yang berisi kue apem. Ada dua gunungan kue apem masing-masing gunungan lanang (laki-laki) dan gunungan wadon (perempuan). Kedua gunungan kue apem seberat lima ton ini diarak dari Masjid Besar Jatinom menuju menara Oro-oro Tarwiyah yang berjarak 30 meter.
Tampak hadir Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten Sri Mulyani, serta sejumlah pejabat lainnya. Prosesi sebar apem diawali oleh Airlangga dan diikuti Ganjar Pranowo, Sri Mulyani, dan dilanjutkan para santri. Pengunjung pun berdesakan berebut kue apem yang disebar.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyampaikan, budaya sebar kue apem merupakan tradisi turun temurun masyarakat Jatinom, Klaten. Tidak hanya menyedot masyarakat Klaten, namun juga dari daerah lain. Bahkan warga Jatinom yang merantau pun pulang ke kampung halaman untuk ikut merasakan kemeriahan perayaan Yaaqawiyyu.
"Dari tradisi ini kita bisa meneladani sosok Ki Ageng Gribig. Dimana semasa hidupnya ikut menyebarkan agama Islam, membangun peradaban di wilayah Jatinom, serta mendidik kesolehan sosial masyarakat. Semoga dengan tradisi sebar apem ini akan membawa Klaten lebih sejahtera," ujar Airlangga yang juga merupakan keturunan asli warga Jatinom.
Dalam kesempatan itu Airlangga juga menyampaikan capaian program Nawacita pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Nawacita bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Pemerintah telah menyalurkan lebih dari Rp 50 triliun untuk membantu masyarakat melalui Kartu Keluarga Sejahtera, kemudian 92 juta penerima Kartu Indonesia Sehat, lalu 182 juta warga Indonesia terdaftar dalam layanan BPJS. Tentu ini sangat membantu bagi masyarakat.
Terkait dengan pembangunan masyarakat desa, lanjut Airlangga, pemerintah mendorong dana desa dengan dana Rp 1 miliar per desa. Besaran total dana mencapai Rp 45 triliun dan lebih dari 35.000 desa. Saat ini pemerintah juga menggulirkan program padat karya di pedesaan. Program ini untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, Ganjar Pranowo, mengaku baru pertama kali menyaksikan langsung tradisi sebar kue apem di Jatinom, Klaten. Pihaknya juga berpesan agar masyarakat Jatinom terus nguri-uri tradisi tersebut. "Budaya ini menarik dan luhur. Saya senang dan gembira bisa hadir di sini. Ternyata acara ini mampu mengumpulkan orang banyak. Ini luar biasa," ujarnya.