Widodo mengatakan sebagai petani dirinya tidak tahu sampai kapan tetap bisa bercocok tanam. Sebab sawah yang digarapnya sekarang menurut informasi dari keluarga pemilik sudah dilirik oleh orang lain untuk dibeli sebagai perumahan.
“Kalau sawah ini dijual oleh pemilik dan dijadikan bangunan. Maka saya tetap akan cari sawah lain untuk disewa. Memang kondisi sekarang sulit sebagai petani hanya penggarap saja sedangkan sawah dimiliki orang lain,†lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan, proses sekarang masih sosialisasi. Sedangkan pendataan akan dilakukan setelah ini. Dalam pendataan nanti akan dilihat berkaitan dengan status kepemilikan tanah dan petani penggarapnya.
“Data sekarang ada 50 ribu petani penggarap. Dalam pendataan nanti akan disinkronkan dengan pemilik tanah. Sebab bisa saja pemilik tanah tidak menggarap sendiri sawahnya dan disewakan untuk digarap orang lain,†ujarnya. (Mam)Â