KRjogja.com - SUKOHARJO - Arus deras di wilayah perairan mematikan setelah muncul korban jiwa dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat diminta menjauhi saluran irigasi, sungai dan drainase mengingat debit air tinggi dampak puncak musim hujan. Orang tua juga diminta lebih memperketat pengawasan kepada anak diminta tidak bermain diperairan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Minggu (10/3/2024), curah hujan terus mengalami peningkatan bersamaan dengan puncak musim hujan. Hal ini berdampak pada peningkatan debit air dan arus air di sungai, drainase dan saluran irigasi menjadi deras. Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi masyarakat karena derasnya arus air dapat menyerang orang yang berada di perairan.
Derasnya arus dan tingginya debit air sudah berdampak buruk setelah muncul korban jiwa. Tiga orang anak di wilayah Kelurahan Bulakan Kecamatan Sukoharjo terpeleset saat bermain di sekitar sungai hingga akhirnya terseret derasnya arus air. Dua anak selamat dan satu anak ditemukan meninggal dunia. Kejadian juga menimpa warga Desa Mulur Kecamatan Bendosari yang terpeleset dan ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi Dam Colo Timur di wilayah Kecamatan Bendosari.
Baca Juga: Memaknai Catur Brata Penyepian, 4 Larangan yang Wajib Ditaati Saat Nyepi
"Kondisi sekarang di wilayah perairan baik di sungai, saluran irigasi dan drainase sangat berbahaya dan mematikan karena debit air tinggi dan arus air deras. Masyarakat kami minta hindari wilayah perairan dengan tidak melakukan aktivitas disana," ujarnya.
BPBD Sukoharjo memberikan imbauan melalui pemerintah desa dan kecamatan termasuk melibatkan tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir korban dan kejadian yang tidak diinginkan.
"Para orang tua kami minta juga melakukan pengawasan kepada anak secara ketat. Apalagi anak kecil jangan dibiarkan bermain sendiri di perairan apalagi debit air sungai sudah sangat tinggi dan anak rawan hanyut," lanjutnya.
Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Kedepan hujan deras masih turun dan menjadi ancaman kerawanan bencana alam.
Curah hujan tinggi membuat debit air sungai dan saluran irigasi meningkat. Selain itu arus air juga sangat deras dan membahayakan. BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat menjauhi wilayah perairan untuk menghindari kasus kecelakaan air.
"Sementara kami minta masyarakat menjauhi wilayah perairan seperti sungai dan saluran irigasi karena debit air tinggi dan arus deras," lanjutnya.
Baca Juga: Rival Lastori Jadi Sorotan di Sosial Media Setelah Bawa Promosi Malut United
BPBD Sukoharjo meminta kepada petugas terkait melakukan pemantauan perairan di wilayahnya masing-masing. Pemantauan tidak hanya untuk antisipasi kasus kecelakaan air saja, namun juga bencana alam banjir.
"Para orang tua juga kami minta mengawasi anak-anak agar menjauhi wilayah perairan. Tetap awasi anak saat bermain mengingat curah hujan tinggi karena berbahaya dibiarkan sendiri," lanjutnya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo sendiri memiliki perairan seperti aliran Sungai Bengawan Solo, Waduk Mulur di Kecamatan Bendosari, Dam Colo di Kecamatan Nguter dan saluran irigasi. Aktivitas warga disekitar wilayah perairan diawasi petugas seperti saat memancing dan menjala ikan.
BPBD Sukoharjo juga mengantisipasi bencana alam dampak peningkatan curah hujan dengan mengintensifkan pengawasan lokasi wisata di perbukitan dibeberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo karena rawan longsor.