Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah memantau langsung proses panen padi petani di tiga kecamatan. Hasilnya panen padi petani dalam kondisi baik dan tidak ditemukan adanya kerusakan seperti dampak serangan hama atau bencana alam.
Seluruh hasil panen padi petani sudah terserap pasar. Artinya dijual petani dan mampu menambah stok pangan daerah. Selain itu membantu mencukupi kebutuhan pasar bersamaan dengan puasa Ramadan ini.
"Awal panen MT I padi sudah dilakukan petani pada Maret ini di tiga kecamatan yakni Kecamatan Bendosari, Nguter dan Polokarto," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menyoroti kondisi panen saat ini dengan turunnya harga gabah. Hal ini terjadi karena bersamaan dengan panen padi disejumlah daerah.
"Harga gabah panen padi petani turun sekarang. Sebelumnya dijual Rp 7.500-Rp 8.000 per kilogram maka sekarang turun tinggal menjadi Rp 6.600-Rp 7.000 per kilogram," lanjutnya.
Penurunan harga gabah tersebut cukup berpengaruh bagi petani. Sebab petani sangat berharap bisa mendapatkan keuntungan lebih besar pada panen padi MT I ini.
Baca Juga: Minggu Palma Jelang Tri Hari Suci, Yesus Pemimpin Penuh Kasih
"Harapannya saat panen raya padi nanti harga gabah bisa naik lagi. Sebab petani sangat berharap bisa untung mengingat beras menjadi bahan pokok pangan utama yang dicari masyarakat," lanjutnya. (Mam)