Lebaran 2024, Masyarakat Tetap Diingatkan Waspada Kerawanan Bencana Alam

Photo Author
- Kamis, 4 April 2024 | 12:10 WIB
Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo  Bersihkan Sampah Sungai Siluwur.
Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo Bersihkan Sampah Sungai Siluwur.


KRjogja.com - SUKOHARJO - Masyarakat tetap diminta waspada terhadap bencana alam saat perayaan Lebaran nanti. Kerawanan tersebut seperti banjir dan angin kencang. Kondisi cuaca sendiri saat ini sudah mengalami penurunan curah hujan dan memasuki pancaroba masuk kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (4/4/2024) mengatakan, kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Sukoharjo saat ini sejak beberapa hari terakhir sudah mengalami penurunan curah hujan. Bahkan hujan cukup lama tidak turun setiap hari tapi berselang beberapa hari.

Penurunan curah hujan juga terlihat dengan debit air Sungai Bengawan Solo ikut turun. Selain itu, dibeberapa wilayah juga diketahui ada peningkatan suhu udara dan kondisi kering. Meski demikian, masyarakat tetap diminta waspada terhadap segala kerawanan bencana alam.

"Termasuk kerawanan bencana alam pada saat nanti masyarakat merayakan Lebaran. Kami minta masyarakat tetap waspada banjir dan angin kencang. Kenapa banjir masih diwaspadai meski kondisi curah hujan turun, sebab cuaca sekarang sangat sulit diprediksi dan dibeberapa daerah di Jawa Tengah sekarang bahkan masih banjir," ujarnya.

Baca Juga: Artotel Yogyakarta Gandeng Ari Priana Herdian Gelar Pameran Seni Introduction

BPBD Sukoharjo mengingatkan kepada masyarakat kerawanan bencana alam banjir karena wilayah Kabupaten Sukoharjo dilintasi aliran Sungai Bengawan Solo. Sejumlah desa bahkan berada di bantaran dan rawan pertama terdampak banjir. Sedangkan untuk angin kencang, BPBD Sukoharjo menilai kerawanan bencana alam tersebut masih ada mengingat pancaroba dari musim hujan ke kemarau.

"Terutama angin karena masuka pancaroba sering terjadi angin kencang dan berdampak merusak sekitarnya," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo berharap pada saat masyarakat merayakan Lebaran 2024 tetap dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Namun demikian, BPBD Sukoharjo tetap menyiapkan petugas mengantisipasi bencana alam terjadi.

Ariyanto mengatakan, puncak musim hujan sudah berlangsung pada periode Februari lalu dan berlanjut hingga Maret. Hal ini sesuai dengan informasi dari BMKG. Selain itu juga dilihat dari adanya fenomena alam yang terjadi setiap hari dimana curah hujan sangat tinggi dan angin kencang.

Fenomena alam curah hujan tinggi dan angin kencang bahkan sering terjadi secara mendadak disaat komisi cuaca panas saat siang hari. Akibat curah hujan tinggi berdampak pada terjadinya peningkatan debit air sungai. Selain itu juga ditemukan titik genangan air disejumlah wilayah.

Angin kencang juga sangat terasa dampaknya disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Sebab banyak pohon tumbang hingga berdampak kerusakan pada sekitar. Pohon tumbang diketahui menimpa bangunan, sepeda motor dan mobil. Akibatnya kerugian materiil yang harus ditanggung pemilik sangat besar.

Baca Juga: Tak Hanya Pemerintah, PT MAK Juga Serahkan Bansos Beras

Beruntung serangkaian kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun beberapa orang warga diketahui menderita luka ringan lecet karena terkena pohon tumbang atau bangunan terdampak angin kencang.

"Kerawanan bencana alam tinggi seperti banjir karena dampak curah hujan meningkat dan bangunan rusak serta pohon tumbang akibat angin kencang. Termasuk juga harus diwaspadai tanah longsor mengingat sebelumnya kondisi tanah kering dan tiba-tiba diguyur hujan deras," lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, curah hujan mengalami peningkatan pada Februari hingga Maret lalu. Tidak hanya itu saja, durasi hujan juga semakin panjang dalam beberapa hari terakhir. Hal ini berdampak pada peningkatan debit air. Selain itu juga temuan titik genangan air disejumlah wilayah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X