Libur Nataru, BPBD Sukoharjo Ingatkan Jalur Rawan Bencana Alam

Photo Author
- Minggu, 22 Desember 2024 | 18:59 WIB
Ilustrasi hujan lebat disertai petir (Pixabay)
Ilustrasi hujan lebat disertai petir (Pixabay)

Fase kedua yakni pada periode Januari dan Februari 2025 dimana merupakan waktu terjadinya puncak musim hujan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan curah hujan. Selain itu, BPBD Sukoharjo juga sudah menerima informasi awal dari BMKG terkait kondisi cuaca termasuk waktu puncak musim hujan.

"Jelang akhir tahun 2024 dan memasuki awal tahun 2025 masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem berdampak pada kerawanan bencana alam selama periode Desember 2024 dan Januari-Februari 2025 karena merupakan fase puncak musim hujan," lanjutnya.

Sebagai bentuk kewaspadaan tersebut maka BPBD Sukoharjo gencarkan pemantauan wilayah. Termasuk mengaktifkan tanggap bencana alam sampai ditingkat desa dan kelurahan.

Pemkab Sukoharjo sendiri sudah memiliki kecamatan dan desa tanggap bencana tersebar disejumlah wilayah. Keberadaanya kembali diaktifkan dengan melibatkan unsur terkait.

"Dimulai dari deteksi dini, pencegahan dan penanganan apabila bencana alam sampai terjadi ditingkat kecamatan, desa dan kelurahan. Petugas terkait dilibatkan bersama masyarakat," lanjutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah melakukan kesiapsiagaan bencana alam dengan melibatkan OPD dan pihak terkait lainnya. Khusus OPD seperti melibatkan BPBD, DKK, Dinsos, RSUD dan lainnya. Nantinya masing-masing OPD melakukan tugas sesuai dengan tupoksinya.

Salah satu kesiapsiagaan dilakukan Pemkab Sukoharjo yakni terkait pemenuhan kebutuhan logistik makan dan minum saat terjadinya bencana alam. Jaminan diberikan kepada warga terdampak bencana alam oleh pemerintah dehhh memberikan makan dan minum gratis.

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Keluarga, Peran Ibu-Ibu PNM Mekaar Lebih dari Pahlawan Rumah Tangga

Pemkab Sukoharjo juga akan menyiapkan kebutuhan dasar kesehatan berupa pengobatan kepada warga terdampak bencana alam. Sebab warga yang tinggal di pengungsian saat banjir terjadi rawan sakit.

"Pemkab Sukoharjo sudah menyiapkan logistik seperti makan dan minum termasuk obat terkait kesiapsiagaan bencana alam. Bahkan apabila diperlukan akan didirikan dapur umum dan tempat pelayanan kesehatan pengobatan gratis di lokasi pengungsian. Kebutuhan tersebut sudah dikoordinasikan dengan OPD terkait," ujarnya.

Koordinasi antara OPD tersebut seperti terlihat saat bencana alam angin kencang melanda sejumlah wilayah di Sukoharjo beberapa hari lalu. Usai kejadian banyak pohon tumbang dan bangunan rusak. Penanganan dilakukan oleh sejumlah OPD dan pihak terkait lainnya. (Mam)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X