Sedangkan Desa tangguh bencana (Destana) merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Gerakan Kencana dan Destana ini bukan hanya sekedar program, akan tetapi juga upaya nyata untuk melindungi dan meningkatkan kualitas hidup kita dan seluruh masyarakat. Dengan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tetapi juga seluruh masyarakat dan generasi-generasi yang akan datang.
Di Kabupaten Sukoharjo Gerakan Kencana dan Pembentukan Destana masih perlu mendapat perhatian lebih, baik pada tingkat kabupaten, kecamatan, maupun kelurahan/ desa. Untuk itu, bupati memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini. Dengan adanya sosialisasi ini, saya berharap dapat meningkatkan pemahaman terkait Gerakan Kencana dan Destana, sehingga partisipasi dan peran serta dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sukoharjo akan menjadi lebih optimal.
"Saya mengajak kita semua untuk terus berkolaborasi, bersinergi, dan bersama-sama membangun desa, kecamatan, dan kabupaten yang tangguh dan aman dari bencana. Semoga kegiatan hari ini dapat menjadi tonggak awal bagi kita untuk terus memperkuat kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Baca Juga: Hasil Survei Menyebut, Aksi Boikot terhadap Produk Terafiliasi Israel, Berdampak Signifikan
Bupati berharap, pada tahun 2026 kedepan semua desa/ kelurahan di Kabupaten Sukoharjo sudah menjadi Desa Tangguh Bencana dan semua Kecamatan juga sudah melaksanakan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana sebagai penguatan implementasi dari salah satu SPM di kecamatan. (Mam)