Krjogja.com - SUKOHARJO - Komisi IV DPRD Sukoharjo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) percepat penanganan bencana alam di pelosok desa. Percepatan dilakukan dengan melengkapi peralatan relawan. Program harus dimaksimalkan dengan melibatkan pemerintah desa.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Agus Sumantri, Rabu (20/8) mengatakan, di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sulit diprediksi harus dipersiapkan sejak sekarang. Bencana alam sering muncul dan berdampak kerusakan disejumlah wilayah.
Baca Juga: Dagelan Mataram ‘Omah Warisan’ Siap Goyang Panggung TBY Malam Ini
Risiko korban dan kerusakan bencana alam harus ditekan sejak sekarang dengan melakukan persiapan dan deteksi dini. Penekanan dilakukan terhadap BPBD Sukoharjo dengan melibatkan relawan.
"Risiko bencana alam terjadi merata. Kalau di tengah kota akses petugas dan peralatan bisa cepat dan dan mudah. Kalau di pelosok desa butuh waktu dan untungnya sudah banyak relawan. Jadi BPBD juga kami minta percepat penanganan bencana alam yang sama baik di kota dan desa," ujarnya.
Komisi IV DPRD Sukoharjo menyoroti terkait kesan lama dalam proses penanganan bencana alam di pelosok desa. Sebab petugas membutuhkan waktu dari tengah kota menuju ke lokasi bencana alam. Masalah masih ditambah dengan minimnya peralatan yang dimiliki ditingkat desa.
Baca Juga: Wamen Pertanian Beri Pesan untuk Wisudawan Polbangtan YOMA, Jadi Brigade Pangan Penggerak di Daerah
"BPBD Sukoharjo harus melengkapi peralatan kepada para relawan. Termasuk melibatkan pemerintah desa melakukan hal sama. Kalau perlu dilakukan pelatihan kepada warga," lanjutnya.
Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Danur Sri Wardhana, mengatakan, ditengah kondisi cuaca yang ekstrem sekarang, BPBD Sukoharjo tidak bisa bergerak sendiri dalam menjangkau 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Sebab dimungkinkan bencana alam bisa terjadi dalam waktu bersamaan. Penanganan cepat harus dilakukan untuk membantu masyarakat saat bencana alam terjadi. Disisi lain juga meminimalisir risiko korban dan kerusakan parah.
"Di lapangan ini sangat banyak relawan yang siap membantu. Mereka harus diperhatikan. BPBD Sukoharjo harus bisa merangkul dengan pelatihan dan kelengkapan peralatan," ujarnya.
Pelatihan dan peralatan sangat penting dalam penanganan bencana alam. Karena itu, kelengkapan harus dilakukan baik secara sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan yang dibutuhkan.
"Seperti dalam penanganan bencana alam angin kencang berdampak pada pohon tumbang. Penanganan ini harus cepat dengan penyediaan senso atau mesin gergaji kayu," lanjutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, di Kabupaten Sukoharjo tercatat ada 865 relawan. Keberadaan relawan tersebut sangat penting membantu tugas BPBD Sukoharjo dalam penanganan bencana alam.
Ariyanto menjelaskan, relawan dapat menjangkau wilayah yang jauh hingga pelosok desa. Para relawan ini juga mempercepat dalam penanganan bencana alam di masyarakat.