Lengkapi Alat Relawan Komisi IV DPRD Sukoharjo Minta BPBD Percepat Penanganan Bencana di Desa

Photo Author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 17:30 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Danur Sri Wardhana saat memimpin rapat bersama BPBD. (Wahyu imam ibadi)
Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Danur Sri Wardhana saat memimpin rapat bersama BPBD. (Wahyu imam ibadi)

Krjogja.com - SUKOHARJO - Komisi IV DPRD Sukoharjo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) percepat penanganan bencana alam di pelosok desa. Percepatan dilakukan dengan melengkapi peralatan relawan. Program harus dimaksimalkan dengan melibatkan pemerintah desa.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Agus Sumantri, Rabu (20/8) mengatakan, di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sulit diprediksi harus dipersiapkan sejak sekarang. Bencana alam sering muncul dan berdampak kerusakan disejumlah wilayah.

Baca Juga: Dagelan Mataram ‘Omah Warisan’ Siap Goyang Panggung TBY Malam Ini

Risiko korban dan kerusakan bencana alam harus ditekan sejak sekarang dengan melakukan persiapan dan deteksi dini. Penekanan dilakukan terhadap BPBD Sukoharjo dengan melibatkan relawan.

"Risiko bencana alam terjadi merata. Kalau di tengah kota akses petugas dan peralatan bisa cepat dan dan mudah. Kalau di pelosok desa butuh waktu dan untungnya sudah banyak relawan. Jadi BPBD juga kami minta percepat penanganan bencana alam yang sama baik di kota dan desa," ujarnya.

Komisi IV DPRD Sukoharjo menyoroti terkait kesan lama dalam proses penanganan bencana alam di pelosok desa. Sebab petugas membutuhkan waktu dari tengah kota menuju ke lokasi bencana alam. Masalah masih ditambah dengan minimnya peralatan yang dimiliki ditingkat desa.

Baca Juga: Wamen Pertanian Beri Pesan untuk Wisudawan Polbangtan YOMA, Jadi Brigade Pangan Penggerak di Daerah

"BPBD Sukoharjo harus melengkapi peralatan kepada para relawan. Termasuk melibatkan pemerintah desa melakukan hal sama. Kalau perlu dilakukan pelatihan kepada warga," lanjutnya.

Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Danur Sri Wardhana, mengatakan, ditengah kondisi cuaca yang ekstrem sekarang, BPBD Sukoharjo tidak bisa bergerak sendiri dalam menjangkau 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Sebab dimungkinkan bencana alam bisa terjadi dalam waktu bersamaan. Penanganan cepat harus dilakukan untuk membantu masyarakat saat bencana alam terjadi. Disisi lain juga meminimalisir risiko korban dan kerusakan parah.

"Di lapangan ini sangat banyak relawan yang siap membantu. Mereka harus diperhatikan. BPBD Sukoharjo harus bisa merangkul dengan pelatihan dan kelengkapan peralatan," ujarnya.

Pelatihan dan peralatan sangat penting dalam penanganan bencana alam. Karena itu, kelengkapan harus dilakukan baik secara sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan yang dibutuhkan.

"Seperti dalam penanganan bencana alam angin kencang berdampak pada pohon tumbang. Penanganan ini harus cepat dengan penyediaan senso atau mesin gergaji kayu," lanjutnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, di Kabupaten Sukoharjo tercatat ada 865 relawan. Keberadaan relawan tersebut sangat penting membantu tugas BPBD Sukoharjo dalam penanganan bencana alam.

Ariyanto menjelaskan, relawan dapat menjangkau wilayah yang jauh hingga pelosok desa. Para relawan ini juga mempercepat dalam penanganan bencana alam di masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X