Dalam prosesnya, das dari Digester dialirkan ke ban bekas untuk menyimpan biogas. Biogas eceng gondok pun sudah bisa digunakan untuk memasak dengan disambungkan ke kompor.
“Setelah kita mendapatkan ilmu dari Pertamina Patra Niaga bagaimana eceng gondok ini bermanfaat, kita mendapatkan ilmu, kita olah menjadi listrik dan pupuk,” tutur dia.
Aviation Fuel Terminal (AFT) Manager Adi Sumarmo, Hendra Permana Hermanto membenarkan bahwa gulma eceng gondok menyulitkan masyarakat sekitar. Melihat hal itu, pihaknya mengajak masyarakat sekitar untuk mencari solusi.
“Salah satunya pemanfaatan eceng gondok utk dijadikan biogas kemudian dijadikan pupuk dan cair,” terang Hendra.
Dia memaparkan gulma dari eceng gondok di Waduk Cengklik itu menyebabkan eutrofikasi dan sedimentasi ketika dibiarkan. Bahkan mengganggu ekosistem di bawahnya.
Baca Juga: Redenominasi Rupiah Bakal Diterapkan Kapan?
“Makanya kita manfaatkan dan setahun kita mengumpulkan 3.500 kg dari eceng gondok dan kita olah menjadi biogas,” tutup Hendra.(Ira)