klaten

Buruh Sukoharjo Keberatan Program Tapera

Kamis, 6 Juni 2024 | 08:40 WIB
Buruh mengadu ke DPRD Sukoharjo menolak Tapera. ((Wahyu imam ibadi))

FPB Sukoharjo meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang penerapan program Tapera. Pemerintah juga diminta lebih memprioritaskan kesejahteraan buruh dengan menaikan upah.

"Terpenting upah harus dinaikan dan kejelasan status buruh untuk kesejahteraan buruh. Jangan asal upah dipotong saja," lanjutnya.

Ketua Apindo Sukoharjo M Yunus Ariyanto mengatakan, Apindo Sukoharjo keberatan dengan adanya program Tapera. Meski pengusaha hanya dibebani pembayaran 0,5 persen dari tanggungan buruh terhadap program Tapera, namun pengusaha tetap merasa keberatan.

Keberatan pengusaha tersebut karena disebabkan kondisi sektor usaha dan ekonomi belum menentu. Terlebih lagi saat ini perusahaan juga sudah memiliki beban tanggungan besar terhadap buruh salah satunya BPJS.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo Agus Sumantri mengatakan, menampung aspirasi buruh untuk kemudian dilaporkan kepada pimpinan dewan. Sebab program Tapera tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Kepala Disperinaker Sukoharjo Sumarno mengatakan, Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tapera merupakan keinginan pemerintah dalam menyediakan rumah bagi pekerja dengan sistem tabungan dan subsidi silang. Namun demikian program Tapera tersebut belum akan diterapkan sekarang dan masih menunggu hingga tahun 2027 mendatang. (Mam)

 

 

 

 

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB