klaten

Masyarakat Diminta Waspada Curah Hujan Tinggi dan Angin Kencang

Kamis, 3 Oktober 2024 | 17:10 WIB
(Hujan deras/Pixel)


KRjogja.com - SUKOHARJO - Pemotongan pohon dan pemangkasan dahan lebat dilakukan secara merata di 12 kecamatan sebagai antisipasi dampak cuaca ekstrem berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang. Masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan bencana alam mengingat sudah terjadi peralihan cuaca di bulan Oktober ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (3/10/2024) mengatakan, BPBD Sukoharjo sudah bersurat kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan camat se-Kabupaten Sukoharjo terkait permohonan pemotongan pohon dan dahan lebat.

Surat tersebut dikirim BPBD Sukoharjo menindaklanjuti informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 20 September 2024 bahwa awal musim hujan di Kabupaten Sukoharjo terjadi pada bulan Oktober 2024 dengan perkiraan durasi musim hujan terjadi selama 19-21 dasarian atau 6-7 bulan. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi suhu muka laut di Indonesia yang saat ini terpantau cukup hangat.

Baca Juga: Polres Purworejo Musnahkan Barang Bukti Sabu Seberat 443,9 Gram

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang dibeberapa wilayah di Jawa Tengah termasuk Kabupaten Sukoharjo. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mengurangi risiko bencana alam akibat hujan dan angin kencang maka, BPBD Sukoharjo meminta kepada DPUPR, DLH dan camat se-Kabupaten Sukoharjo untuk melakukan pemotongan pohon dan dahan lebat yang berpotensi patah dan timbang disepanjang jalan di wilayah Kabupaten Sukoharjo sesuai kewenangan masing-masing.

BPBD Sukoharjo juga meminta kepada camat se-Kabupaten Sukoharjo agar mengimbau kepala desa dan masyarakat untuk melakukan pemangkasan pohon dan dahan lebat di wilayah kecamatan masing-masing. Diharapkan upaya yang dilakukan tersebut dapat meminimalisir terjadinya bencana alam dan korban.

"Pohon dengan kondisi membahayakan berupa dahan lebat atau terlalu miring atau menjorok ke jalan atau ke bangunan seperti rumah maka diprioritaskan ditangani berupa pemangkasan dahan atau pemotongan sebagai antisipasi tumbang terkena angin kencang. Sudah ada peringatan dari BMKG terkait kondisi cuaca ekstrem di bulan Oktober 2024 ini," ujarnya.

BPBD Sukoharjo juga menginformasikan kepada petugas terkait di Kabupaten Sukoharjo terkait potensi cuaca ekstrem. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan bersama.

Baca Juga: Tim PKM STIE Widya Wiwaha Tingkatkan Daya Saing dan Variasi Bakpia

"Beberapa hari ini hujan deras dan angin kencang. Peralihan cuaca sudah terjadi dari kemarau ke hujan," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo melakukan langkah lain terhadap kewaspadaan bencana alam dengan mendorong peran Desa Tangguh Bencana (Destana). Keberadaan Destana sangat penting dan menjadi bagian memberikan edukasi kepada warga terhadap peningkatan kemampuan tanggap bencana alam.

"Terus dilakukan sosialiasi dan edukasi pada warga. Tidak hanya menyentuh tingkat RT dan RW saja, tapi juga keluarga. Sebab mereka juga rawan jadi korban terlebih lagi yang tinggal di wilayah rawan bencana alam seperti di bantaran Sungai Bengawan Solo atau perbukitan," lanjutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, mengatakan, hujan turun sejak beberapa hari terakhir dengan curah tinggi terjadi merata di wilayah Sukoharjo. Kondisi tersebut terjadi disertai dengan angin kencang. Masyarakat diminta untuk mewaspadai kerawanan bencana alam salah satunya seperti banjir.

Hujan deras yang turun bahkan sudah berdampak pada munculnya genangan air disejumlah titik. Namun genangan berangsur surut dan tidak sampai terjadi banjir dalam waktu lama.

"Mungkin sudah peralihan cuaca. Sejak beberapa hari hujan deras dan masyarakat diminta waspada bencana alam," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB