KRjogja.com - SUKOHARJO - Petani diminta mewaspadai terjadinya bencana alam yang berpengaruh pada hasil panen. Sebab kondisi cuaca saat ini curah hujan tinggi dan berdampak pada terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Selasa (20/5) mengatakan, kondisi cuaca dalam beberapa waktu terakhir sangat ekstrem curah hujan tinggi dan angin kencang. Hal ini berdampak pada kondisi tanaman padi dimana rawan mengalami kerusakan.
Curah hujan tinggi membuat debit air di saluran irigasi dan sungai mengalami peningkatan signifikan. Kondisi lahan pertanian ikut rawan terdampak banjir. Upaya pencegahan sudah dilakukan dengan kerja bakti membersihkan saluran agar air dapat dialirkan dengan lancar dan tidak meluap ke sawah.
Baca Juga: Dikeroyok Warga Setelah Dirinya Mengaku Mencuri Sepeda Motor
"Secara umum kondisi sekarang petani sudah tanam padi musim tanam II (MT II). Tapi melihat kondisi cuaca ekstrem sekarang curah hujan tinggi kami minta petani tetap waspada. Sebab rawan terjadi banjir dan angin kencang yang berpengaruh pada tanaman padi," ujarnya.
Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir sudah terlihat dampaknya pada bencana alam banjir dan tanah longsor. Banjir bahkan sempat merendam tanaman padi petani disejumlah wilayah. Namun dalam kejadian tersebut tidak sampai berdampak pada kerusakan parah.
Tanaman padi masih tetap bisa tumbuh setelah air banjir surut. Petani selanjutnya melakukan perawatan rutin. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menerjunkan petugas melakukan pengecekan kondisi lahan pertanian dan tanaman padi petani. Terpenting juga petugas memberikan pendampingan kepada petani hingga panen sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat merealisasikan swasembada pangan.
Baca Juga: Dishub Karanganyar Imbau Kendaraan Besar Tak Lewat Jalur Lama Gondosuli-Tawangmangu
"Banjir terjadi karena curah hujan tinggi hingga membuat sungai atau saluran air meluap. Tidak sampai merusak tanaman padi, hanya bersifat ringan dan masih dalam perawatan rutin petani. Kami harap bisa panen maksimal nanti," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, kondisi alam yang terjadi sekarang dianggap wajar. Sebab curah hujan sangat tinggi membuat air tidak sepenuhnya tertampung semua di sungai dan meluap ke sekitarnya.
"Karena letak sawah berada di dekat sungai maka air yang meluap tersebut merendam tanaman padi. Itu wajar karena hanya limpasan saja. Setelah debit air sungai surut lama air yang merendam sawah ikut surut," lanjutnya.
Lahan pertanian disejumlah wilayah rawan rusak terdampak bencana alam banjir dan angin kencang akibat cuaca ekstrem. Kerawanan tersebut membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pemantauan dan pendampingan petani. Langkah tersebut diambil sebagai upaya menjaga tanaman padi hingga panen dan menambah stok pangan daerah.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo setelah melakukan pemantauan diketahui hasil lahan pertanian disejumlah wilayah rawan terdampak bencana alam seperti banjir dan angin kencang. Lahan pertanian tersebut berada di sepanjang aliran sungai dan ruang terbuka serta lintasan angin kencang.
Baca Juga: Ojol Turun Ke Jalan, Tuntut 4 Hal