klaten

Januari-Juli 2025, Damkar Sukoharjo Catat 67 Kejadian Kebakaran

Rabu, 6 Agustus 2025 | 14:29 WIB
Kebakaran rumah Karbu Rancing di Banguntapan (Judiman)


SUKOHARJO (KRjogja.com) Jumlah kejadian kebakaran periode Januari-Juli 2025 di 12 kecamatan sebanyak 67. Sedangkan pada periode Januari-Juli 2024 sebanyak 75 kejadian kebakaran. Secara keseluruhan Januari-Desember 2024 total 216 kejadian kebakaran. Masyarakat diingatkan pada periode Agustus-Desember 2025 terkait kerawanan peningkatan kebakaran mengingat kondisi sekarang kemarau basah.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Rabu (6/8) mengatakan, Damkar Satpol PP Sukoharjo mencatat penanganan kejadian kebakaran periode Januari-Juli 2025 sebanyak 67 kejadian kebakaran. Kebakaran tersebut tersebar di 12 kecamatan. Rinciannya, Januari 5 kejadian kebakaran, Februari 4 kejadian kebakaran, Maret 5 kejadian kebakaran, April 9 kejadian kebakaran, Mei 7 kejadian kebakaran, Juni 13 kejadian kebakaran, Juli 24 kejadian kebakaran.

Dalam catatan Damkar Satpol PP Sukoharjo diketahui kejadian kebakaran mengalami peningkatan setiap bulan. Hal itu terlihat pada periode Juni dan Juli 2025 dimana pada periode Januari-Mei rata-rata dibawah 10 kejadian kebakaran. Tapi pada Juni-Juli 2025 naik menjadi 13 dan 24 kejadian kebakaran.

Baca Juga: Rektor UGM Tekankan Tanggung Jawab Sosial dan Peran Mahasiswa Baru dalam Upacara Pembukaan PIONIR Gadjah Mada 2025

Dilihat berdasarkan data per kecamatan diketahui angka kejadian kebakaran paling tinggi di Kecamatan Sukoharjo 17 kejadian kebakaran. Angka tertinggi berikutnya Kecamatan Grogol 11 kejadian kebakaran, Kecamatan Bendosari 9 kejadian kebakaran, Kecamatan Kartasura 7 kejadian kebakaran, Kecamatan Baki 6 kejadian kebakaran. Sedangkan kecamatan lainnya angkanya dibawah enam kejadian kebakaran.

"Periode Januari-Juli 2025 ada 67 kejadian kebakaran. Angka itu lebih kecil atau ada penurunan dibanding periode Januari-Juli 2024 ada 75 kejadian kebakaran," ujarnya.

Data Damkar Satpol PP Sukoharjo periode Januari-Juli 2024 ada sebanyak 75 kejadian kebakaran. Rinciannya, Januari 2024 ada 6 kejadian kebakaran, Februari 10 kejadian kebakaran, Maret 8 kejadian kebakaran, April 5 kejadian kebakaran, Mei 10 kejadian kebakaran, Juni 14 kejadian kebakaran dan Juli 22 kejadian kebakaran.

Baca Juga: Sambut HUT ke 80 RI 8 Pasangan Ikuti Program Nikah Bareng '80 Tahun Indonesia'

"Berdasarkan data perbandingan tahun 2024 dan 2025 diketahui ada kenaikan angka kejadian kebakaran dimulai pada periode Mei, Juni dan Juli. Peningkatan terjadi karena salah satunya faktor peningkatan suhu udara panas atau peralihan kemarau. Tapi ada juga faktor lain seperti kelalaian masyarakat karena kebakaran disebabkan korsleting listrik atau meninggalkan sumber api masih menyala," lanjutnya. (mam)

Data kebakaran Agustus 2024 sebanyak 61 kejadian kebakaran, September 2024 ada 31 kejadian kebakaran, Oktober 2024 ada 32 kejadian kebakaran, November 2024 ada 10 kejadian kebakaran, Desember 2024 ada 7 kejadian kebakaran. Total keseluruhan Januari-Desember 2024 sebanyak 216 kejadian kebakaran.

Margono menambahakan, Damkar Satpol PP Sukoharjo pada periode Januari-Desember 2024 ikut membantu penanganan kejadian kebakaran di wilayah Solo Raya sebanyak 19 kejadian kebakaran. Rinciannya, Damkar Satpol PP Sukoharjo membantu kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Klaten sebanyak 17 kejadian kebakaran, dan Kabupaten Karanganyar 2 kejadian kebakaran. Sedangkan untuk tahun 2025 periode Januari-Juli 2025 sebanyak 12 kejadian kebakaran. Rinciannya, membantu kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Klaten sebanyak 10 kejadian kebakaran, Kota Surakarta 1 kejadian kebakaran dan Kabupaten Sragen 1 kejadian kebakaran.

Damkar Satpol PP Sukoharjo terkait kewaspadaan kasus kebakaran sudah melakukan koordinasi dengan camat dan pihak terkait. Selain itu juga telah diedarkan surat edaran resmi kepada camat yang nantinya bisa diteruskan sampai ke pemerintah desa dan kelurahan hingga RT dan RW.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen pada Kuartal II-2025

Isi surat edaran tersebut menitikberatkan terkait bentuk kewaspadaan kebakaran ditengah musim kemarau. Salah satu bentuk kewaspadaan tersebut seperti tidak membakar sampah dan meninggalkan sumber api masih menyala tanpa pengawasan. Hal ini dikhawatirkan bisa memicu kasus kebakaran mengingat api dapat merembet ditengah kondisi lingkungan kering akibat cuaca panas. Api juga dapat dengan cepat membesar dampak angin kencang.

Kewaspadaan lain juga dilakukan dengan mengecek sumber api lain yang bisa memicu kebakaran seperti kompor dan tungku pembakaran serta oven kayu. Margono menegaskan, sumber api harus dipastikan sudah padam.

Halaman:

Tags

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB